Selasa, 05 Januari 2016

MENGAPA WANITA MUDAH CEMAS?

(Foto Lukisan)

Anda mengalami sulit tidur, padahal jam sudah menunjukan lewat jam 12 tengah malam. Masalahnya, Anda cemas. Anda mencemaskan suami yang sedang bertugas keluar kota, anak yang besok ujian. Anda mencemaskan hal-hal yang belum (pasti) terjadi, bayangan-bayangan yang mungkin terjadi, dan bentuk lain yang mengakibatkan mudah cemas.

"Wanita memang mudah, gampang cemas dibanding laki-laki." penelitian masalah kecemasan, dari Pennsylvania State University, yang saya baca di sebuah majalah.

Bukan berarti laki-laki tidak pernah cemas. Terapi kadar kecemasan menurut penelitian yang saya baca di sebuah majalah femina menunjukkan wanita lebih tinggi. Terungkap pula bahwa kecemasan pada wanita cukup menghambat sekses dalam pekerjaan. Mereka juga merasa tidak berdaya.

Lantas, apa yang menyebabkan wanita mudah cemas?
Berikut ada empat faktor yang bisa dideteksi : 

> Faktor Psikologis
     Sejak kecil wanita dididik untuk bergantung pada anggota keluarga lelaki, misalnya ayah, saudara lelaki, dan suami jika sudah menikah. Karena itu mereka tidak memiliki keberanian untuk mengambil keputusan di saat muncul masalah (berat). Mereka cemas karena menyadari dirinya tidak berdaya.

> Faktor Instinktif 
     Mungkin wanita memang punya bakat pengasuhan atau penuh perhatian, sehingga mereka sering mencemaskan orang lain atau masalah yang tak ada sangkut pautnya dengan dirinya. Dan kecemasan ini mereka tambahkan dengan kecemasan yang sudah ada. Kemungkinan tugasnya sebagai ibu dalam merawat bayi dan mendidik anak, memperkuat instink ini.

> Faktor Sosiologi
     Tugas-tugas sebagai istri, ibu, dan ikut pencari nafkah sangat membuat para wanita cemas berkepanjangan. Sebagai pekerka di luar rumah, ia khawatir dituding sebagai 'ibu yang buruk', tapi sebagai ibu rumah tangga saja mereka juga cemas karena masyarakat kini menyetujui bahkan memberi penghargaan lebih pada ibu bekerja.

> Faktor Fisiologi
     Tampaknya tubuh wanita memang sudah diprogram dari 'sononya' untuk sering cemas. Contohnya, peredaran darah hormon yang berubah-ubah di saat-saat menjelang dan selesai haid. Ini menyebabkan emosi wanita terganggu. Kemudian ditemukan bahwa corpus callosum yang menghubungkan belahan otak kiri dan otak kanan, lebih besar pada wanita. Ini berarti wanita melihat data dari sisi pandangan 'wide angle' sedangkan laki-laki dari sisi pandangan 'tunnel'. Dengan 'pandangan' yang lebih luas, wanita melihat lebih banyak hal-hal yang mencemaskan.

Dengan mengetahui sebab-sebab kecenasan, maka Anda bisa berusah 'membuang' kecenasan itu. Paling kurang, mengurangi kadar kecemasan itu.




















{Yustinus Setyanta}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar