Jumat, 08 Januari 2016

LEBIH BERHARGA DARI PERMATA

"Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata (Amsal 31:10)"
Di mata Tuhan, kita pasti berharga. Buktinya, Tuhan bersedia menebus kita dengan nyawa-Nya sendiri. Namun, Tuhan juga ingin kita berharga di mata dunia. Rasul Yakobus pun memperingatkan bila ada orang merasa dirinya berarti, padahal orang lain sama sekali tidak merasakan pentingnya kehadiraannya, berarti ia sedang menipu dirinya sendiri.

Tetapi, Tuhan mau kita berharga bukan menurut standar dunia, seperti; kekayaan dunia, penampilan, gaya hidup, jabatan, atau kelas pergaulan. Ibarat permata bernilai tinggi bukan kerena penampilan luarnya, melainkan karena kualitas bahan baku dan prosesnya. Inilah spirit dalam lagu "Lebih Berharga dari Permata" (dibawakan Jani Hutagalung)

-  Kupercaya Kau Tuhan yang mahatahu, apa rencana indah atas diriku. 
    Merasa bukan siapa-siapa dibanding orang lain? Keep the faith! Permata lahir bukan di tempat yang bagus. Namun, permata pasti memiliki element khusus yang membedakannya dengan lainnya. Kita diberi roh yang dari Tuhan saat kita menerima-Nya dalam hati kita. Spirit yang siap melakukan hal-hal mulia. Orang sukses tidak selalu tahu masa depannya, tetapi selalu mempersiapkan dirinya agar layak untuk masa depan yang lebih baik.

-  Dan kupercaya Tuhan yang paling mengerti, batas kekuatan yang aku miliki.
    Merasa lemah, tak berdaya, dan berharga? Keep the faith! Permata tidak serta-merta berkilau. Ia mesti melalui proses pemurnian. Tuhan ahli dalam membentuk dan mengasah hidup kita. Tuhan pasti tahu sejauh mana kekuatan kita karena Dia ada dalam kita. Orang yang bukan tidak punya kelemahan. Ia hanya tidak mau memakai kelemahannya sebagai alasan untuk tidak maju.

- Apa pun api pencobaan yang sedang Kau izinkan,membuatku lebih kuat dari sebelumnya. 
    Merasa heran mengapa mesti menghadapi pencobaan walaupun kita berusaha hidup dengan baik? Keep the faith! Yang membedakan kualitas permata dengan kaca berkilau biasa adalah ia tidak mempan dibakar begitu saja. Tuhan mengizinkan pencobaan justru supaya dunia biasa melihat kualitas kita. Kalau dalam keadaan baik, semua orang bisa saja bersyukur, bersukacita, mengatakan hal yang baik. Namun, hanya dalam keadaan tidak baiklah, kualitas spirit seseorang terlihat jelas sekali. Orang sukses bukan selalu kuat, tetapi ia selalu berusaha mengurangi setiap kelemahannya dan meningkatkan setiap kekuatannya.

- Bila ku sabar menjalani, sampai pada akhirnya. Engkau menguatkanku menjadi lebih berharga dari permata. 
     Merasa pencobaan tidak selesai-selesai? Keep the faith! Meskipun ini zaman digital dan otomatis, teknologi canggih, proses pengasahan permata sekalipun memakai alat canggih seperti laser, tetap mempergunakan cara lama seperti mengerjakan suatu karya seni: perlahan-lahan dan butuh waktu yang tepat. Demikianlah TUHAN Sang Maha Seniman berkarya. Ia pasti tahu cara membuat diriku menjadi adikarya-Nya. Orang sukses tidak selalu tahu kapan prosesnya berhenti. Ia hanya tidak mau berhenti di tengah proses.

Salah satu power of worship adalah Tuhan mengubah roh kita di hadirat-Nya agar siap menjadi berkualitas di mata dunia. Sebagaimana Kristus yang meskipun berada di lingkungan nelayan, Dia begitu dihargai para pembesar Romawi yang pernah bertemu dengan-Nya. Jadi tetap menyembah untuk mangalami kuasa yang mengubah kita menjadi pribadi yang lebih berharga daripada permata di mata dunia agar nama Tuhan dipermuliakan

Salam Power!





{Yustinus Setyanta}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar