Seni tari pada dasarnya memiliki fungsi dan peran. Fungsi tari secara umum merupakan bentuk tertinggi dari aktivitas yang komunikatif. Dalam wilayah yang lebih khusus seni tari bisa berdiri sebagai sarana presentasi dari seseorang dan representasi kepada seseorang. Tari sebagai presentasi adalah ketika tari berdiri sebagai media komunikasi antara koreografer dan audens. Sementara tari representasi adalah ketika tari di pakai sebagai persembahan kepada penguasa (raja), tari menjadi hak milik raja, sebagai bentuk legitimasi raja atau ungkapan terima kasih.
Tari. Tarian kipas merupakan satu jenis tarian yang memerlukan 9 orang ahli, di mana 7 wanita dan 2 lelaki. Jenis tarian ini menunjukkan bahwa kipas china mempunyai arti yang sehati dalam masyarakat china di mana dewa-dewi pada masa lalu senantiasa menjadikan kipas sebagai alat keperluan. Tambahan lagi, angin merupakan satu tradisi masyarakat cina yang mana masyarakat china mempercayai "Fung Shui" yaitu suatu kepercayaan masyarakat china umumnya tentang suatu petanda yang baik dan buruk terhadap sesuatu kehidupan di tempat mereka. Oleh itu, jenis tarian ini dimainkan supaya tarian ini boleh membawa kebaikan atau "Fung Shui" yang baik kepada seluruh anggota masyarakat. Tari kipas ini mempunyai bentuk kreativitas seni dengan nilai filosofis yang tinggi, di dalam penyajiannya secara memyeluruh memperlihatkan komposisi tari yang baku (pakem).
Di lihat dari sisi komposisi, sebuah tarian akan selalu mengandung tiga pola gerakan pokok.Demikan pula setiap komposisi memiliki tiga ciri utama yaitu
1. Pola Gerak berpindah (locomotion)
2. Pola Gerak Murni (pure movement)
3. Pola Gerak maknawi (gesture). Gesture adalah gerak-gerak maknawi yang dihasilkan oleh tubuh manusia.
Dari sisi komposisinya sebuah seni tari tentu memenuhi, memiliki ketiga unsur tersebut, bahkan ketiga-tiganya mampu tersusun secara apik dan seimbang. Setruktur komposisi akan melihat tari dari sisi bentuk, sedangkan fungsi akan memandang tari dari sisi kegunaan atau sumbagan nyata dari tujuan tari tersebut di buat. Dengan demikian tari secara bentuk tercapai dengan memenuhi sisi artistik dan estetika dari sebuah karya seni tari itu, sedangkan secara fungsi sebagai representasi kepada raja telah memenuhi kriteria.
Karya seni, apapun itu, merupakan suatu proses panjang dan terus menerus, disinilah seni memiliki 'potensi hidup' terus berkembang. Dari pengelihatan kreatif seorang seniman akan melahirkan ide kreatif, dari ide kreatif memunculkan bentuk kreatif. Sebuah kreativitas tari, di dalamnya pastilah mengandung unsur inovasi, namun sebuah inovasi yang tidak meninggalkan akar dan roh pembentuknya yang akan berhasil muncul seni baru bernilai tinggi. Sebuah karya seni tari adalah bukti nyata dari proses kreatif yang panjang itu, yang berhasil dikomunikasikan dengan baik kepada audens sebagai penikmatnya. Semoga kita masyarakat telah mendapatkan penghiburan seni berkualitas sekaligus menambah pengetahuan tari.
{Yustinus Setyanta}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar