Senin, 05 Maret 2018

KERJA dan MANUSIA

Arti kerja menekankan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. Berkeyakinan bahwa kerja merupakan merupakan dimesi fundamental kehidupan manusia. Keyakinan ini diteguhkan oleh pertimbangan-pertimbangan antropolgi, paleontologi, sosiologi, sejarah, dan ilmu lainnya. Kerja yang dimengerti sebagai suatu kegiatan "transitif" yaitu kegiatan yang berawal didalam subjek manusia dan diarahkan kepada suatu obyek luar.




Difinisi-difinisi Kerja. 

Kerja : Sebuah usaha atau kegiatan yang wajib dilakukan manusia untuk mencapai sebuah hasil. Menggerakan badan untuk kegiatan bermanfaat.

Kerja adalah Aktivitas yang dinamis dan bernilai tidak dapat dilepaskan dari faktor fisik, piskis, dan sosial. Nilai yang terkandung dalam kerja bagi individu yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama nilai tersebut dapat mempengaruh sikap dan prilaku dalam bekerja.

Kerja adalah Merupakan hal yang penting dalam kehidupan individu karena beberapa alasan, 1. Adanya pertukaran atau timbal balik dalam kerja berupa raward seperti uang. 2. Kerja biasanya memberikan bebeberapa fungsi sosial perusahaan atau instansi sebagai tempat kerja, memberikan kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru dan mengembangkan persahabatan. 3. Pekerjaan seorang seringkali menjadi status dalam masyarakat luas. Namun kerja juga dapat menjadi sumber perbedaan sosial maupun integrasi sosial. 4. Adanya nilai kerja bagi individu yang secara piskis dapat menjadi sumber identitas diri dan aktualitas diri.

Kerja adalah Kegiatan melakukan sesuatu. Yang dilakukan kerja dapat merujuk pada;
- Kerja Mekanik, jumlah energi yang diakibatkan oleh adanya gaya yang bekerja sepanjang lintasan tertentu. - Kerja Termodinamika; jumlah energi yang ditransfer oleh sebuah sistem ke sistem lainnya. - Pekerja Aktivitas, yang dilakukan manusha untuk menghasilkan sesuatu (barang, jasa, uang, dsb).


Kerja adalah Bagian sentral dalam kehidupan manusia. Dengan pikiran dan tubuhnya; manusia mengorganisir pekerjaan membuat benda-benda dan jasa yang dapat membantu memudahkan pekerja tersnbut dan menentukan tujuan akhir dari kerjanya. Dapat juga dikatakan atau arti yang lebih pendek bahwa kerja merupakan aktivitas yang unik.

Kerja bukan lagi merupakan fenomena universal manusia saja tetapi juga melibatkan pekerja-pekerja tangan atau pun pekerja pengetahuan (Knowledge worker). Pekerja tangan adalah Orang yang bekerja dengan keterampilan praktis. Sementara pekerjaan pengetahuan adalah pekerja yang tidak membutuhkan atau keteremapilan praktis, tetapi juga pekerja yang melibatkan konsep abstrak dan memiliki cakupan luas yang pasti kerja (work) dan bekerja (Working) adalah penghasil kerja (work) dengan kegiatan menghasilkan kerja itu disebut sebagai bekerja (working). Dalam hal ini setiap bekerja haruslah ditata dalam organisasi yang setidaknya mampu mewujudkan dua hal, yakni mencapai produktivitas kerja yang dibutuhkan organisasi dan memperoleh kepuasan persoal melalui kerjanya.




Dimesi Obyektif dan Subyektif

Kerja adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk memperbaiki kondisi hidup dan menundukan bumi. Hal ini yang dimaksud sebagai "Kerja dalam arti obyektif". Proses penguasaan dan pemanfaatkan bumi meliputi semua makhluk manusia. Setiap generasi, setiap tahap perkembangan ekonomi dan kebudayaan dan sekaligus merupakan proses yang berlangsung didalam diri setiap makhluk manusia yang sadar. Kerja bersifat universal ikut menciptakan nilai dalam arti yang obyektif. Sebab kerja dalam arti obyektif adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kerja manusia terutama teknologi.

Lebih dari makna kerja dalam arti yang obyektif, menusatkan perhatian pada kerja dalam arti subeyektif. Sebagai makhluk manusia adalah seorang pribadi yaitu makhluk subyektif yang mampu bertidak dengan cara yang terencana, terperinci dan rasional mampu mengambil keputusan mengenai dirinya sendiri dan dengan kecenderungan kepada perwujudan diri oleh kerenanya sebagai pribadi manusia merupakan pelaksana kerja. Dimensi subyektif kerja itu mendasari dan menentukan sifat etis kerja "Betapa pun benar manusia itu dimaksudkan dan dipanggil untuk bekerja pertama-tama demi manusia dan bukan manusia demi kerja"

Kerja manusia dalam dimesi subyektifnya keluarga dan masyarakat besar (bangsa, negara). Kerja memungkinkan kehidupan keluarga dan pemeliharaanya dari satu sisi. Pada sisi lain kerja memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan keluara, masyarakat besar, khususnya pendidikan keluarga membentuk suatu pola kaitan paling pokok untu membentuk tertib sosial dan etika kerja manusia.
Dengan tetap tinggal didalam konteks manusia sebagai pelaksana kerja. Biarpun kerja merupakan nilai yang rumit diperoleh. Melalu kerja manusia mewujudkan diri sebagai manusia. Kerja merupakan pengalaman harian semua pekerja dan karena kerja merupakan suatu panggilan bagi semua orang. Kerji itu biasa bagi setiap orang. Kerja adalah baik bagi manusia (tapi yang baik belum tentu benar) namun dalam arti kerja tidak hanya bermanfaat dan bisa dinikmati namun terutama karena kerja sesuai dengan martabat manusia. Dengan kata lain melalui kerja manusia mengubah alam, menyesuaikannya dengan kebutuhan-kebutuhannya sendiri serta mencapai pemenuhannya sebagai makhluk manusia.





Teknologi dan Kerja

Dalam perkembangan zaman, kerja manusia kian dibantu dengan peralatan yang makin lama makin sangat disepurnakan baik dibidang pertanian maupun industri. Perkembangan terhadap ilmu pengetahun dan teknologi telah menyebabkan perubahan-perubahan besar didalam peradaban teknologi yang diartikan sebagai suatu perangkat lengap alat-alat yang dipergunakan manusia di dalam kerjanya berfungsi untuk meringkankan dan mempermudah kerja manusia, untuk menyempurnakannya,mempercepat dan memperbesarnya. Teknologi tidak dapat tidak menjadi sekutu manusia.
Disisi lain, teknologi bisa juga menjadi musuh manusia apabila mekanisme kerja merampas kerja para pekerja yakni menadakan segala kepuasan pribadi dan rangsangan bagi daya cipta maupun tanggungjawabnya. Teknologi merupakan koefesien dasar kemajuan ekonomi tetapi sekaligus ternyata menimbulkan persoalan-persoalan yang hakiki mengenai kerja manusia dalam hubungannya dengan pelaksananya yaitu manusia tentang etis dan sosial itu merupakan tantangan bagi semua pihak.

Maksud dan Perhatian

Menandai suatu tahapan kritis dan pembangunan modern tentang makna kerja - manusia yang bekerja - makna baru kerja manusiawi berhadapan dengan masalah modern.

Memperuntukan bagi kerja manusia khususnya bagi manusia sendiri dalam lingkup kenyataan kerja yang luar. Kerja merupakan salah satu aspek yang tetap ada mendasar dan selalu menantang perhatian sehubungan dengan kenyataan kehidupan berbagai masyarakat dengan meminta perhatian terhadap martabat dan hak-hak mereka yang bekerja.

Dalam alur kehidupan mempunyai perhatian pokok tentang kerja sejauh merupakan unsur hakiki martabat manusia. Berhadapan dengan perubahan-perubahan yang pesat dalam masyarakat dewasa ini beserta konsekuensi-konsekuensinya menggalami dan membuka makna baru kerja manusia serta menunjuk tentangan-tantangan baru yang meminta perumusan tugas-tugas baru. Kerja yang dimaksud adalah kerja yang secara nyata dilakukan dalam masyarakat industri dan dalam masyarakat agraris dalam masyarakat teknologi dan dalam masyarakat kemiskinan kerja yang dilihat dari sudut pengalaman pekerja mendapat relevansi yang amat mendalam dan serba menentukan untuk membuka seluruh masalah sosial sesuai dengan maksudnya untuk membuka pengertian makna baru bagi kerja dan menunjuk pada tantangan-tantangan zaman yang baru; kerja menjadi kunci hakiki persoalan sosial.

Untuk membuka seluruh masalah sosial kalau kita sanggup mencoba memandangnya dari sudut kesejahteraan manusia. Kalau pemecahan - lebih tepat pemecahan berangsur-angsur - masalah sosial, yang muncul setiapkali dengan makin bertambah komplek, perlu diusahakan dalam arah makin memanusiawai. Kunci itu yakni kerja manusiawa mendapat relevansi yang amat mendasar dan serba menentukan.




(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar