Aku meletakkan sebongkah es batu di atas piring, lalu piring dengan bongkahan es batu itu kuletakkan di bawah terik matahari. Beberapa menit kemudian, es batu mencair dan air membasahi permukaan piring. Beberapa jam kemudian air itu menguap menjadi uap air dan pergi entah kemana.
Namun aku yakin bahwa uap air itu akan turun kembali sebagai hujan salju untuk kemudian mengalami siklus besar yang sama namun dalam skala waktu dan perjalanan yang berbeda.
Aku pun merenugkan peristiwa itu dengan anugerah Allah dalam hidupku.
Aku pun merenugkan peristiwa itu dengan anugerah Allah dalam hidupku.
(Yustinus Setyanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar