Ketika ditawari, saya tetap memilih kopi hitam yang biasa saya minum. Saya pilih kopi yang bisa bikin dheg-dhegan. Setidaknya dengan merasa dheg-dhegan saya sadar bahwa saya masih hidup dan belum mati. Saya punya jantung, punya hati yang bekerja dengan baik.
Renungkan atau bayangkan saja jika tidak lagi pernah dheg-dhegan....., tidak pernah merasa berdebar, ah......nggak asyik!.
{Yustinus Setyanta}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar