Gegap gempitanya dunia maya yang kian hari kian semarak, diikuti dengan mudahnya akses internet bagi siapa pun, sepertinya tidak melulu membawa kemaslahatan. Secara simultan, sama seperti saat hadirnya televisi pertama kali, budaya baru ini tidak hanya membawa dampak positif namun juga membawa dampak negatif.
Internet atau dunia maya dan televisi telah menghabiskan seperempat bahkan lebih umur hidup kita. Dengan mengakses internet, berselancar ke media sosial atau jejaring sosial dan juga dengan melihat televisi kita seakan telah mengetahui keseluruhan kehidupan di dunia ini dan keadaan sebenarnya dunia yang ada lebih maha besar dari pada hanya sekedar dari tayangan televisi maupun di dunia maya.
Meski pun sedikit berbeda antara dunia maya dengan televisi, dunia maya memang memberikan kesempatan membaca dan menulis, walaupun tak jarang kita jumpai pecakapan berbentuk tulisan (Membaca "celoteh, membaca "ucapan" menulis "celoteh" menulis "ucapan"). Dan juga memeriksa dengan loncat kesana-kemari.
Demikian pula dengan mengubah chanel televisi dan memantau acara yang akan kita lihat atau tonton yang kadang berbenturan dengan acara keseharian maka tidak akan kita bisa menyerap dari kejadian di dunia ini.
Yang diperlukan dalam hidup ini akhirnya adalah kita fokus pada sesuatu yang berguna pada kehidupan di dunia nyata kita.
(Yustinus Setyanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar