Selasa, 13 Februari 2018

SURGA

Malam itu surga telah lepas dari telapak kaki ibu.
Ia berjalan sendirian di bawah terang bulan.
Tiba-tiba ia didekap, lalu dicumbui oleh gerombolan agama

Pagi telah tiba, ibu bangun bobok, cuci muka dan mematut diri.
Lalu berjalan ke pasar menjual hasil bumi
Guna memenuhih kebutuhan sehari-hari
Sebab ayah sudah undur diri
Ibu berjalan tanpa alas kaki
Telapak kakinya pun tak terasa geli
Terlebih lagi telapak kakinya
begitu mencintai tanah pertiwi

Di tengah jalan sepulang dari pasar ibu bertemu surga.
Yang tampak pucat pasi, tak berdaya
Mata ibu berkaca-kaca melihatnya
Lalu ibu mendekat dengan erat ibu memeluknya

Perlahan ibu berbisik untuk mengajak surga
Bersama-sama mendoakan gerlombolan-gerombolan agama
Agar mereka rukun dan baik-baik saja
Seibarat pengantin muda yang masih semagat-semangatnya berasmara















(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar