Rabu, 21 Februari 2018

AMSAL HUJAN

Jikalau kau adalah mata langit
Disanjung doa-doa yang menjerit 
Kau adalah lajur bait-bait 
Dalam sajak yang setia dirakit 

Jikalau kau daun basah ditera waktu 
Dalam semesta nyanyian musim 
Aku adalah pijar matahari, tempat bermukim 
Anak-anak restu 

Jikalau hujan yang jatuh menderu 
Sepucuk khusuk dalam beku 
Kaulah bayang tegak bebatu 
Fasih dalam adaku









(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

i
t
a
H
a
r
a
s
k
A
-
p
u
d
i
H
a
r
a
s
k
A
g
o
l
B