Senin, 12 Februari 2018

ABU

ABU DI KENING

Goresan palang abu di kening 
Bukan berarti aku sinting 
Bertumpuk buruk di atas piring 
Kutinggalkan setelah kubanting

Sintinglah aku! bila abu kugoreskan di pantat 
Sebagai cermin, pengingat selayaknya di jidat 
Menepuk-nepuk dada "Tuhan, aku jahat" bak laknat 
Secepet kilat ku tuju tempat tobat 

Kupetik hikmah 
Kumamah rahmat 
         nya. 
        -Nya. 






+++++++++++++++++++++++++





ABU DI KENING SEBAGAI CERMIN

Berkaca pada abu 
Bukanlah tak mampu 
Barangkali masih malu 
Karena belum putih seperti yang dimau 
Debu menempel pada kaca 

Terngiang di dalamnya 
Sebelum lampin membersihkan 
Debu bercermin bahwa dirinya abu pertobatan 

Nokta-nokta kecil yang beku 
Mengores palang vertikal-horizontal 
Pada kening bergincu abu Meluruh pongah pada sesal 

     Syukur ada abu 
     Membuat kian tahu 
     Bahwa aku sebagai debu 
     Antara sekian galaksi mega biru 

Pada abu juga berguru 
Menapak bijak setanak waktu 
Sebagai debu bergulat 
Menimang jalan tobat 

     Syukur sebagai abu 
     Semakin aku tahu 
     Siapa "Sang Maharahim" itu 
     S'lalu mengendogku, sebutir debu 

Ganti berganti tahun berlalu 
Kembali kini bercermin pada abu 
Sebagaiman inspirasi hidup baru 
Kembali kejalan yang satu




(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar