Minggu, 06 Maret 2016

SELEPAS HUJAN SEHARIAN

Selamat pagi, kudengar bisik hujan 
Setalah murung wajahmu terpantul di atas awan 
Apakah mendung pernah tersesat 
Membuat yang dipertontonkan ikut mengkilat

Petir menyambar kepala pohon 
Merasa dunia tak pernah aman-aman 
Kesedihan pun bergemuruh dalam ketakutan 
Kegembiraan menggelegar dalam keberanian

Selamat siang, langkah hujan beranjak sepi 
Menyusun kembali wajah langit yang pucat pasi 
Gemuruh langit menjilat bahasa terik siang 
Bagai dentuman pada dada yang gersang

Legking angin memekak telinga 
Yang dapat menjadi tetanda 
Pelan-pelan menampung apa saja yang ada 
Bukan hanya bersuara tetapi mendengarnya

Selamat sore, selapas hujan seharian 
Sisa basah kian terlepas dari tubuh tanah 
Meski malam membikin hangat runtuh 
Menandai malam menuju pagi.


(:Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar