Selasa, 14 Juli 2015

SEBUAH PERSEMBAHAN

     Di dalam pikirannya, manusia menemukan kebebasan yang sebebas-bebasnya. Ia bebas untuk berpikir dari yang paling kotor higga yang paling suci, dari yang terkejam sampai yang termulia, dari yang paling gila higga yang paling normal. Tidak ada satu pun pasal hukum yang bisa menjerat pikiran manusia yang masih dalam ruang pikirnya.

     Di dalam pikirannya, manusia juga bebas untuk membayangkan dirinya sebagai apa. Tak ada yang mentertawakan dirinya selama bayangan itu tetap ada dalam lamunannya.

     Maka persembahan yang paling besar dari setiap manusia adalah, ketika ia dengan rela menyerahkan kebebasan pikirannya kepada Tuhan. Ketika ia dengan sadar mempersilahkan Tuhan hadir dan duduk di ruang pikirannya. Ketika ia merasa bahwa dirinya tidak sendiri karena selalu dan senantiasa ada dalam kesatuan dengan Diri-Nya. Dan ketika ia mulai belajar terbuka, mempersilahkan Tuhan untuk memasuki setiap ruang yang selama ini disembunyikan dari orang lain.












(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar