Sebelum pengemar batu akik menggil seperti sekarang, batu-batu sungai, di bukit itu mungkin dianggap batu biasa dan tidak ada yang melirik apalagi memungutnya. Tetapi lihat sekarang saat catatan ini saya tulis, banyak orang yang turun ke sungai, naik ke bukit-bukit untuk mencari batu yang tadinya tidak dianggap. Bahkan ada yang datang dari jatuh untuk mencari bahan batu akik di sungai. Mengapa demikian? Tentu karena mereka sadar bahwa ternyata batu yang semula dianggap biasa itu ada harganya bahkan bisa jadi sanggat mahal.
Maka tidak ada salahnya jika kita selalu merenungkan apa yang kacil, yang sederhana, yang nampak biasa-biasa saja, tak dianggap di sekitar kita, karena suatu ketika nanti pasti permenungan atau sesuatu itu ada nilainya.
(Yustinus Setyanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar