Sabtu, 11 Juli 2015

PAHLAWAN HIDUP HARIAN

Tuhan, kadang-kadang Kau menuntut kami
melakukan perbuatan-perbuatan yang gagah berani.
Tak sering hal itu terjadi,dan bila toh tarjadi,
malaikat penghibur pun datang mengunjungi kami.
Lebih cepat dari pada ketika ia datang menghibur
Kristus yang sendiri menderita di Taman Getsemani.
Tapi kadang-kadang, atau malah lebih sering terjadi,
Engkau menuntut kami jadi pahlawan sehari-hari;

Dimana kami harus menjadi ibu yang berlelah-lelah demi anaknya;
Dimana harus menjadi ayah yang bekerja mencari nafkah demi keluarga;
Dimana kami harus menjadi istri, yang harus menanggung kelakuan buruk suaminya, serta menjaga nama baiknya.
Dimana kami harus menjadi orang sakit, yang harus menunjukan kesabaran tak terkira;
Dimana kami harus menjadi anak muda, yang sulit memutuskan mana langkah hidupnya.

Ya Tuhan, Kau menuntut kami menjadi pahlawan hidup harian,
bukan pahlawan kesiangan,
bukan dalam hal-hal megah dan gagah berani
tapi dalam menjalankan tetek-bengek sepele hidup harian kami:
Dimana kami merasakan beratnya beban dan tugas kehidupan,
dimana kami ingin menyerah toh harus terus berjalan
karena ada sesuatu yang lebih tinggi menuntut pengorbanan kami.

Kami percaya, Tuhan, dan kami terus memohon kepada-Mu
agar kami dapat terus menjalankan kepahlawanan dalam hidup harian ini,
agar kepahlawanan sederhana dan tanpa nama itu tak padam,
berilah rahmat agar kami tekun menjalankannya
walau tak seorang pun akan merayakan dan mengenangnya
dengan mendirikan tugu kenangan yang indah dan megah.





















(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar