Minggu, 31 Desember 2017
MANTAB
Tahun ini adalah tahun yang penuh arti
Bersihkan diri sucikan hati
Menjadi guru untuk tahun yang sedang kita nanti
Suka dan duka yang telah kita lewati
Semoga memberikan arti untuk hidup yang kita jalani
Selamat tahun baru sahabat sejati
Selamat tahun baru sahabat sejati
Gemercik air basahi bumi pertiwi
Indahkan dunia layak sang mentari
Dinginnya embun segarkan suasana
Tahun baru kian menanti
Layak mentari terangi bumi
Bangkitkan semangat dalam diri
Sambut pergantian tahun dengan sejuta warna
Selamat tahun baru sobat semua
Detik berganti menjadi menit
Menit berlalu berganti menjadi jam
Waktu yang singkat seperti mimpi
Semoga memberikan arti untuk hidup yang kita jalan
(Mantab itu "Menyambut atau menerima Pergantian Tahun Yang Baru")
(Yustinus Setyanta)
Kamis, 28 Desember 2017
AT CHRISTMAS TIME
There’s nothing like Christmas
And woods deep in snow
To make us remember
The dear long ago.
Down life’s weary highway,
Years pass single file,
But deep in us all
Lives a bit of the child.
The same breathless wonder
Floods over us when
The gray skies lose snowflakes
That dance in the wind.
Smoke curling from chimneys,
A white windowpane,
And dear thoughts return
And old joys remain.
The tinkle of sleigh bells
Across a still night,
A warm, shadowed hearth
Whose embers burn bright.
A colorful afghan
Thrown over a chair,
Green holly entwined
Down the length of a stair.
The candlelit church
And the golden bells tell
Of chapters each heart
Remembers so well.
Oh, there’s nothing like Christmas
And woods deep in snow
To make us remember
The dear long ago.
(Yustinus Setyanta)
CHRISTMAS
Christmas is a time for love and fun,
Freely, like a rich and lavish sun,
Like a burning star to those whose lonely sighs
Show need of such a time for love and fun.
For children first, whose pain is never done,
Whose bright white fire of anguish never dies,
It’s time to give your heart to every one,
That not one angel fall, to hatred won
For lack of ears to listen to her cries,
Or arms to carry him towards love and fun,
Or friends to care what happens on the run
To adult life, where joy or sadness lies.
It’s time to give your heart to everyone,
For God loves all, and turns His back on none,
Good or twisted, ignorant or wise.
Christmas is a time for love and fun,
A time to give your heart to everyone.
X-MAS
(Yustinus Setyanta)
A time to reshape souls and roots and skies,
A time to give your heart to everyoneFreely, like a rich and lavish sun,
Like a burning star to those whose lonely sighs
Show need of such a time for love and fun.
For children first, whose pain is never done,
Whose bright white fire of anguish never dies,
It’s time to give your heart to every one,
That not one angel fall, to hatred won
For lack of ears to listen to her cries,
Or arms to carry him towards love and fun,
Or friends to care what happens on the run
To adult life, where joy or sadness lies.
It’s time to give your heart to everyone,
For God loves all, and turns His back on none,
Good or twisted, ignorant or wise.
Christmas is a time for love and fun,
A time to give your heart to everyone.
X-MAS
Pendar lampu kecil-kecil tampak bersatu jadi satu
Bertaut erat berlomba memancarkan cahaya
Pohon natal kembali digelar seperti tahun-tahun lalu
Mengingatkan bahwa Sang JuruSelamat hadir kedunia
Bersama sukacita yang mendalam
Pada sebuah kisah gegap gembira, aku tegelam
Kepada Anak Manusia yang pernah mendiam
Ditunjukan oleh bitang malam
Kabar lahir-Mu membawa bahagia di dunia
Kelahiran-Mu begitu sangat sederhana T
etapi membawa sukacita luarbiasa
: Hidupkan sukacita di hati yang menyala
(Yustinus Setyanta)
KELAHIRAN
Dipagi pupus tunas mengeliat tumbuhan
Bayi meninggalkan rahim kandungan
Memaklumkan kehadiran
Cempaka di jambangan menyambut bidadari
Turun memandikan sampai selesai mengeluskan jari
Merestu kelahiran membungkus dengan sari
Suatu lembaran baru dihadapan
Mendendangkan kehidupan
Sang perempuan berdandan serba kuning keemasan
Pucuk mawar ada di tangan
Duduk bersila, menggumam doa-doa
Sudah tiba kembali
Selalu kelahiran baru
Musim gugur adalah masa lalu
(Yustinus Setyanta)
Minggu, 17 Desember 2017
ANEKA VERSI HUJAN
BEBERAPA VERSI HUJAN (Jawa)
Hujan adalah suatu peristiwa dimana air jatuh dari langit ke permukaan bumi. Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Begitu sekurang-kurangnya mengenai Hujan.
Hujan dalam bahasa Jawa berarti Udan atau Jawah. Hujan ada banyak macamnya. Terutama jika menurut versi Jawa. Berikut Adalah macam-macam Hujan versi Bahasa Jawa beserta keterangannya, dan berdasarkan tingkatan seberapa hujannya.
1. KEPYUR;
Kepyur jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia berarti tabur. Sebagai contoh kalimat: "Endhog e dikepyuri uyah ben eneng rasane. (Telurnya ditaburi garam agar ada rasanya)". Nah jadi sudah ada gambaran kan Udan Kepyur ini seperti apa. Ya kira-kira air yang turun dari langit yang seperti dikepyur-kan. Kremun seperti kabut tipis, tapi bukan kabut tapi air hujan. Kepyur juga memiliki tingkat kerapatan yang cukup lumayan namun memilihi intensitas yang cenderung tipis.
2. KREMUN;
Kremun berarti Samar-samar. Jadi Udan Kremun adalah suatu kondisi dimana gerimis dengan butiran air sangat kecil seperti embun, tapi bukan embun. Lebih kecil dari tlethik.
6. UDAN BIASA
Kondisi Hujan pada umumnya. Levelnya tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Baik tingkat kerapatan maupun intensitasnya.
7. UDAN BRES
Hujan yang turun secara tiba-tiba tanpa permisi. Mak Bress begitu istilahnya kalau Orang Jawa bilang. Hehehe... :p . Kondisi ini hujannya turun secara mendadak dengan butiran-butiran hujan yang cukup besar dan kalau terkena tubuh serasa seperti jarum. Dan kalau terkena Helm bisa seperti "Mak Cethok" begitu suaranya.
8. UDAN DERES
Udan Deres ialah suatu kondisi hujan yang turun begitu lebat. Cukup rapat, cukup besar butir-butirnya dan cukup cepat turunnya.
9. UDAN ANGIN
Udan Angin adalah kondisi dimana terjadi suatu hujan namun juga disertai angin yang cukup kencang. Angin yang berhembus cukup kencang jadi semisal memakai jas hujan pun bisa tembus juga.
10. UDAN NGGREJIH
Ialah kondisi dimana hujan yang terjadi terus menerus. Entah siang ataupun malam. Bisa terjadi seharian, semalam suntuk. Kalau Orang Jawa bilang ya Udan e Nggrejih.
Adapun istilah-istilah lain mengenai hujan menurut Bahasa Jawa, sebagai berikut:
- Gludhug: Guntur atau Petir.
- Keclap: Kilatan petir yang terjadi ketika hujan. "Mak Keclap" begitu kalau kata Jawa, seperti lampu Blitz yang terangnya Mak Klap.
- Trenceng: Sudah reda hujannya.
Hujan dalam bahasa Jawa berarti Udan atau Jawah. Hujan ada banyak macamnya. Terutama jika menurut versi Jawa. Berikut Adalah macam-macam Hujan versi Bahasa Jawa beserta keterangannya, dan berdasarkan tingkatan seberapa hujannya.
Kepyur jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia berarti tabur. Sebagai contoh kalimat: "Endhog e dikepyuri uyah ben eneng rasane. (Telurnya ditaburi garam agar ada rasanya)". Nah jadi sudah ada gambaran kan Udan Kepyur ini seperti apa. Ya kira-kira air yang turun dari langit yang seperti dikepyur-kan. Kremun seperti kabut tipis, tapi bukan kabut tapi air hujan. Kepyur juga memiliki tingkat kerapatan yang cukup lumayan namun memilihi intensitas yang cenderung tipis.
2. KREMUN;
Kremun berarti Samar-samar. Jadi Udan Kremun adalah suatu kondisi dimana gerimis dengan butiran air sangat kecil seperti embun, tapi bukan embun. Lebih kecil dari tlethik.
3. TLETHIK;
Tlethik atau Tletik adalah suatu kondisi dimana butir-butiran hujan yang turun satu persatu agak besar yang jarang/renggang, dan jarak turunnya juga berjauhan(tidak berdekatan). Udan e Tlethik-tlethik bro!
4. GRIMIS (Gremes);
GRIMIS atau Gerimis dalam Bahasa Indonesia adalah suatu kondisi hujan yang lebih deras dari level hujan diatas namun tidak terlalu deras, dan lebih rapat dari hujan yang tersebut diatas tadi. Namun dengan intensitas Grimis ini cukup membuat anda basah kuyup dan merasa pusing ketika kehujanan.
5. UDAN TEKEK
Udan berarti Hujan dalam Bahasa Indonesia. Sedangkan Tekek adalah Tokek, sejenis binatang melata yang masuk dalam keluarga Reptil yang biasa hidup di Pohon dan terkadang masuk ke rumah-rumah yang suaranya seperti namanya... Tok, Tok, Tok, Tokekkk. Jadi, Udan Tekek ini berarti Hujan Tokek jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia. Udan yang satu ini sangat istimewa maka dari itu saya bahas dalam urutan teratas. langsung saja kita bahas mengenai Hujan satu ini. Udan Tekek adalah kondisi dimana Hujan Gerimis dimana Matahari bersinar begitu teriknya dan terjadi hanya sebentar saja. Ada yang menyebut peristiwa tersebut dengan Udan tekek ada pula yang menyebut Hujan ini dengan nama Udan Kethek(Hujan Monyet/Kera). Jika diartikan maka sama-sama tidak nyambung dengan peristiwa Udan Tekek Tersebut. Saya kurang tahu menahu mengenai asal usul nama Hujan yang satu ini. Sudah sekian lama saya tinggal di jawa, kalau ada kondisi seperti diatas maka itu adalah Udan Tekek. Malahan ada sebuah parikan gini:Tlethik atau Tletik adalah suatu kondisi dimana butir-butiran hujan yang turun satu persatu agak besar yang jarang/renggang, dan jarak turunnya juga berjauhan(tidak berdekatan). Udan e Tlethik-tlethik bro!
4. GRIMIS (Gremes);
GRIMIS atau Gerimis dalam Bahasa Indonesia adalah suatu kondisi hujan yang lebih deras dari level hujan diatas namun tidak terlalu deras, dan lebih rapat dari hujan yang tersebut diatas tadi. Namun dengan intensitas Grimis ini cukup membuat anda basah kuyup dan merasa pusing ketika kehujanan.
5. UDAN TEKEK
Udan tekek macan dede
Goreng peyek kleru tempe.
Udan Tekek begitu Istimewa. Keistimewaan Udan Tekek ini adalah ketika Udan Tekek ini selesai maka akan muncul sebuah Pelangi. Kata orang sih begitu. Weits ini bukan mitos loh. Karena saya beberapa kali lihat sendiri dan dari kecil sampai sekarang masih melihat fenomena ini. Dan inilah bukti setelah Udan Tekek muncul sebuah Pelangi yang indah. Istimewanya karena bisa di sebut Hujan Romentis
Kondisi Hujan pada umumnya. Levelnya tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Baik tingkat kerapatan maupun intensitasnya.
7. UDAN BRES
Hujan yang turun secara tiba-tiba tanpa permisi. Mak Bress begitu istilahnya kalau Orang Jawa bilang. Hehehe... :p . Kondisi ini hujannya turun secara mendadak dengan butiran-butiran hujan yang cukup besar dan kalau terkena tubuh serasa seperti jarum. Dan kalau terkena Helm bisa seperti "Mak Cethok" begitu suaranya.
8. UDAN DERES
Udan Deres ialah suatu kondisi hujan yang turun begitu lebat. Cukup rapat, cukup besar butir-butirnya dan cukup cepat turunnya.
9. UDAN ANGIN
Udan Angin adalah kondisi dimana terjadi suatu hujan namun juga disertai angin yang cukup kencang. Angin yang berhembus cukup kencang jadi semisal memakai jas hujan pun bisa tembus juga.
10. UDAN NGGREJIH
Ialah kondisi dimana hujan yang terjadi terus menerus. Entah siang ataupun malam. Bisa terjadi seharian, semalam suntuk. Kalau Orang Jawa bilang ya Udan e Nggrejih.
- Gludhug: Guntur atau Petir.
- Keclap: Kilatan petir yang terjadi ketika hujan. "Mak Keclap" begitu kalau kata Jawa, seperti lampu Blitz yang terangnya Mak Klap.
- Trenceng: Sudah reda hujannya.
Jumat, 15 Desember 2017
PERAHU PARA NELAYAN
Di tengah malam cuaca berkabut
Diterobos perahu para nelayan
Meluncur menuju tengah lautan
Udara dingin tak dihiraukan
Mengarungi lautan luas
Menebar jaring menangkap ikan
Hati mereka tak kenal was-was
Perahu kecil di tengah laut
Diayun ombak seperti sabut
Dipermainkan oleh gelombang
Diterpa angin bertiup kencang
Ombak bergulung berkejar-kejaran
Mempermainkan perahu nelayan
Tetapi mereka bersikap tenang
Tidak takut pada gelombang
(Yustinus Setyanta)
Senin, 11 Desember 2017
PERTEMANAN.
Semakin dewasa-bertambah usia beberapa hal mengalami pergeseran makna yang cukup signifikan. Bukan?. Ini bukan cuma perkara perasaan atau malah pasangan. Jika mau melirik ke dalam. Pergeseran makna juga terjadi diurusan pertemanan.
Ikatan yang satu ini boleh jadi tak sesering itu diperhatikan. Namun, selalu ada yang menarik untuk diangkat, dibicarakan bukan digosipkan, kemudian dimasukan dalam kompartemen penuh kenangan. Disuatu kali, kita akan sepakat bahwa pertemanan adalah soal siapa yang akhirnya bertahan. Namun setelah dihadapkan pada kenyatan tidak demikan.
Ada pendapat bahwa pertemanan adalah keluarga yang kita pilih sendiri. Mereka yang mendampingi tanpa banyak prestasi. Tetapi, kalau saya boleh mengatakan pertemanan itu cocok-cocokan, semasukan. Namun timbul pertanyaan juga seh "Apakah kita juga bisa cocok dengan semua orang?" pertanyaan yang tak perlu dijawab tapi ditanyakan dalam diri masing-masing, kalee...
Tetapi bilamana ditempatkan dalam pertemanan yang membangun. Ikatan yang bukan cuma sekadar berisi kumpul-kumpul, tapi bukan kumpul kebo lho ea... . Namun juga membuat otak dan
semangat mengebu. Misalnya.
Pertemanan yang memberi ruang hangat baru selekat keluarga. Tempat kita bisa diterima, didorong, kemudian berkembang. Waow... Tidak berlebihan rasanya jika pertemanan kemudian dilebeli sebagai ikatan keluarga besar yang bisa dipilih sendiri. Sebab disini dukungan selekat saudara sendiri bisa datang dari berbagai sisi. Dan rasanya riskan juga sih jika dalam pertemanan itu pilih-pilih atau gamblangnya membeda-bedakan, memilah-milah. Soal status sosial, baik-buruknya. La wong kita sendiri juga belum tentu baik 'kan?
Entahlah bagaimana jala-jala hidup membuat dekat begini rupa. Tanpa perlu berkirim pesan tiap waktu, tanpa perlu bertatap muka setiap hari atau disetiap akhir pekan misalnya, tanpa agenda yang pasti bertemu, berjuma, dimana? Tempatnya.
..........Tetapi semua orang akan tetap bisa jadi teman-teman terbaik........
Jika ditanya "Siapaka orang terdekat dalam hidupmu" yang keluar adalah nama-nama mereka. Mereka maksudnya, yah...menurut Anda para pembaca yang budiman mereka itu siapa?
Beberapa cerita juga hanya bisa dibagi pada orang-orang ini saja. Dengan sabar mereka akan mendengar keluh kesah dan impian-impian aneh, atau harapan-harapan konyol. Tanpa mengernyitkan alis mata. Tapi kalau alis matanya dilukis wahh....seorang pelukis donk, biar kagak tebel dompetnya tapi alisnya tebel donk
Mungkin kalau tiba-tiba Anda beralih profesi menjadi penulis kacangan seperti saya ini yang karyanya tak pernah dimuat apalagi mencuat. Mereka juga akan mendukung utama yang paling memahaminya. Ngomongi soal penulis tuh tentu berbeda dengan penerbit. Seinget saya seh kalau penulis itu kagak peduli apakah tulisanya itu akan dibaca orang-banyak orang pokoknya menulis dan jika itu terbit pokoknya dapat duit. Kalau dikasih duit seh, tapi siapa yang ngasih ea...? Dan jika penerbit tuh tentu menginginkan atau berharap penuh supaya tulisanya dibaca orang lain-banyak orang mungkin juga malah dipamer-pamerkan supaya dibaca. Tapi bukan penerbit sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penerbit dan percetakan lho. Wahh...kok jadi nyerocosz...cozz...ke penulis dan penerbit neh...
Barangkali ada beberapa rencana dan impian bersama teman sejenis kelamin yang bisa diwujudkan bersama teman. Yah, sekadar pergi keluar kota atau ke kampung sebelah dan menginap beberapa malam di sana. Terlihat sederhana memang, tapi siapa yang bersedia menjadi pengendara layaknya sopir bus antar kota-antar provinsi? Siapa yang bersedia, yang bisa tetap asyhk walau hanya makan kurang dari sepuluh ribu rupiah tiap kalinya?
Pernah nggak punya teman akrab? Katakanlah sahabat, pernah? Kemana-mana bareng, ngumpul bareng. Yah...mungkin dulu dimasa-masa sekolah, kuliah, atau dimasa apa saja. Tapi persahabatan bisa akrab banget kalau yang saja tidak nongol bersama-sama kak rasanya kayak ada yang kurang gitu. Nah pernah saya baca disebuah tulisan; bahwa sebuah persahabatan itu biasanya terjalin karena tindakan heroik, terlibat kospirasi bersama dan memiliki visi-misi yang sama. Tapi pada kenyataanya ada juga lho pertemanan yang dijalani itu berdasarkan kecocokan belaka. Tapi bis juga mungkin kesamaan nasib itulah yang bisa membuat dekat. Pertemanan yang akrab bisa membincangkan satu topik serius dengan seribu satu sudut pandang penuh lelucon dan ejekan, jalinan komunikasi tuh seperti sudah kayak gaya sepak bola TIMNAS. Tiki-taka, tanpa dominasi semua bebas lepas landas bicara. Nah, tulisan hni sekadar intermezzo, soal seluk beluk dunia picis pertemanan dan persahabatan. Lalu bagaimanakah pertemanan yang tanpa aksi heroik ini bisa terjalin dengan hangat. Berikut ada cerita.
Dari salah satu film kartun kesukaan saya yang berjudul Spongebob Squarepants, saya pernah mendengar ejekan Squidward untuk menggambarkan persahabatan yang dijalani oleh Spongebob dan Patrick, Squidward menyebut Patrick dan Spongebob hanya dua orang yang selalu bahagia dalam kebodohan. Nah, hal-hal bodoh dan konyol beginilah yang kadang bisa membangun sebuah pertemanan. Selain karena menyukai topik dan kegiatan yang sama, kebiasaan yang unik juga bisa melekatkan sebuah pertemanan. Seperti yang di contohkan oleh Owen Wilson dan Vince Vaughn dalam filmnya yang berjudul Wedding Crashers.
Walau pun pertemanan ada sisi kelemahan tapi lebih banyak kelebihanya. Salah satu kelebihan kelompok pertemanan adalah adanya unsur persahabat yang membuat nyaman. Jadi kalau cerita apa pun tak akan ada saling hakim-menghakimi, karena emang bukan pak/ibu hakim kalee...yee.... (~_~) Paling mentok-mentok diketawain. Kedekatan itu kadang menghapus rasa sungkan dan malu pada tiap orang.
Ini hanya sebagian kecil dari gambaran nyata pertemanan, masih ada banyak lagi tentunya berdasar pengalaman masing-masing individu. Dan bahwa bukan soal jasa yang membuat bersahabat. Kalau sudah berpisah, kenangan akan kebersamaan itulah yang tetap membuat kita tetap layak disebut bersahabat. Walau mungkin jarak tempat menghambat untuk dapat bertemu, bersulang rindu. Bisa ketmu, bisa curhat dan bisa meluapkan unek-unek untuk kemudian ditertawakan.
Bukan hanya sifat heroik semata, kadang hal itu hanya berdasarkan kecocokan, atau malah senasib
Minggu, 10 Desember 2017
DUHAI
Riwayat melintasi
Dering pada getar dada
Ada yang menyusup pada rogga hati
Duh-ai, meniupkan aroma cinta
Pada kuncup bunga-bunga
Seketika tanah basah diguyur hujan
Dalam raut waktu bertabur kemesraan
Jarum jam melingkagkar di atas kepala
Gelora membakar
dari sorot matamu
Mengirim aku
pada rongga hatimu
Kagum
Mendentum
Duhai
kasih
Duhai
kekasih
(Yustinus Setyanta)
Sabtu, 09 Desember 2017
SEPATU - SEPATU
SEPATU - I
Ia berpijak
Beranak pinak
Melahirkan jejak
Menghitung jarak
Dan angin menerbangkan
Terhapus jua jejak itu
Dan hujan menguyur
Terhanyut jua jejak itu
Apakah ia sudah lelah
Koyak sudah tak layak
Solnya mengkap-mengkap
Serupa mulut buaya
menunggu mangsa
Astagaaa!
Buang! Saja
Simpan
buat kenangan
Sepatu-sepatu
Menemani waktu Sepatu-sepatu
Tak usai bersetia
Sepatu-sepatu
Diajak tetap berpijak Sepatu-sepatu
Pada jarak mengukir tapak
Apalah mungkin jika tujuan tak searah
Kala menapak air, debu dan lapangnya tanah
Berlindung dan terteduh dimanapun singgah
Inilah yang menemani setiap harapan melangkah
Kemana kaki berpijak tetap pasrah
Tak marah sepenuh tabah
Menjalar setiap tatapan yang tak pernah menyerah
Dan adalah benar, sungguh kami tak berpisah
Sepatu, kau berada di terbawah
Suka menemani langkah
Langkah di segala medan
Dengan arah dan tujuan
Bersama kaki, kau menapak terjang kedepan
Bersama kaki pula tinggalkan tapak kenangan
Keberadaanmu disayang tatkala masih dibutuhkan
Ketika sudah tak layak nantinya akan dibuang
Kepadamu, aku tidak berbuat curang
Tetapi keberadaanmu memang harus demikian
K'rena aku membelimu berdasarkan kebutuhan
Bukan untuk keinginan apa lagi bermewahan
(Yustinus Setyanta)
KLOSET BERSIH DALAM SEKEJAP
Gunakan Soda, Kloset Anda Bersih dalam Sekejap. Bahan-bahan harian dapur itu bisa Anda gunakan untuk membersihkan noda membandel, baik pada kloset maupun sniter lainnya. Cobalah ambil satu kaleng soda rasa kola untuk menghilangkannya. Tuangkan satu kaleng penuh soda tersebut ke dalam kloset. Pastikan dinding-dinding kloset juga terkena soda. Biarkan air soda tersebut melapisi "mangkuk" kloset selama satu jam. Asam yang terkandung dalam soda kola mampu menguraikan noda tersebut selama satu jam. Setelah itu, gosok kloset dengan sikat khusus dan guyur (flush) dengan air. Kloset pun kembali berwarna cerah tanpa noda seperti sebelumnya.
Noda juga bisa terjadi akibat penumpukan mineral pada kloset Anda. Gunakan cuka putih untuk membersihkannya. Rendam kertas tisu pada cuka putih dan letakkan kertas tisu basah tersebut pada permukaan tumpukan mineral. Biarkan kertas tisu tersebut diam di sana sepanjang malam dan guyur keesokan paginya. Cara yang jauh lebih mudah bisa Anda terapkan untuk menyelesaikan masalah kloset mampet. Anda hanya perlu mendidihkan air dan mengguyurnya langsung pada lubang kloset. Tanpa perlu berbagai bahan kimia berbahaya, masalah Anda bisa diselesaikan.
Selain itu, kloset Anda juga bisa terancam dengan adanya karat pada sekrup yang ada pada dudukan kloset. Untuk menghindari adanya karat, Anda bisa mengaplikasikan pewarna kuku (kuteks) pada permukaan sekrup. Pastikan saja pewarna kuku tersebut sudah kering sebelum Anda menggunakan kloset. Namun, jika karat sudah terlanjur "menyerang" kloset, Anda bisa menggunakan batu apung untuk membersihkannya. Pastikan batu apung dan kloset yang terbuat dari porselen bisa tergores. Jika ingin membuat porselen Anda lebih mengilap, gunakan baby oil. Tuangkan beberapa tetes baby oil pada kain bersih, kemudian seka kloset porselen hingga kering dan mengilap. (iDEA)
Selain itu, kloset Anda juga bisa terancam dengan adanya karat pada sekrup yang ada pada dudukan kloset. Untuk menghindari adanya karat, Anda bisa mengaplikasikan pewarna kuku (kuteks) pada permukaan sekrup. Pastikan saja pewarna kuku tersebut sudah kering sebelum Anda menggunakan kloset. Namun, jika karat sudah terlanjur "menyerang" kloset, Anda bisa menggunakan batu apung untuk membersihkannya. Pastikan batu apung dan kloset yang terbuat dari porselen bisa tergores. Jika ingin membuat porselen Anda lebih mengilap, gunakan baby oil. Tuangkan beberapa tetes baby oil pada kain bersih, kemudian seka kloset porselen hingga kering dan mengilap. (iDEA)
UDAN TEKEK
Terik matahari bersinar terang
Tiba-tiba hujan bertandang
Hujan berjatuhan dengan riang
Udan tekek macan dede
Mangan peyek kleru tempe
Jumat, 08 Desember 2017
MERAYAKAN PERBEDAAN
Selalu saja ada yang mengantar kita tak sekadar hanya mampir
Di atas meja panjang, gelas cangkir berbagi getir
Piring penuh ingatan
Pisang goreng, bakwan dan telur asing berloncatan
Asap dan kata berbaur jadi sawang
Mengendap di atap karang-cangkang
Pelangi memancarkan bermacam-macam warna
Bersatu padu membentuk kebersamaan
Perbedaan suatu jembatan
Untuk kita merasakan keindahan
Bau keringat tercium sebagai parfum
Bagai kuntum melati yang harum
Kebersamaan menjadikan wahana pemahaman
Bersulang rindu merayakan perbedaan
Hingga sendok, pisau, garpu dan sumpit berubah bunga
Mekar basah, ketenangan aromanya
Dingin angin mendekatkan kita
Satu sama lain menukar cerita
Teh, kopi dan susu menguji kesetiaan
Pada air putih
Gerimis pecah di puncak sepi
Kita larut dalam remang
Di luar jalanan lengamg
Aspal berkilau disapa bulan
Perlahan meresap air mantan dari hujan
Selalu saja ada yang mengantar kita
Di tempat ini kita bersua
Sebelum subuh tiba
Kita bertapa dipijar fajar tanpa ada curiga
(Yustinus Setyanta)
Kamis, 07 Desember 2017
KATA HATI
Kata ini, sangat santun memintaku
(Yustinus Setyanta)
Sudi mengantar mereka kepadaku
Karena rindu dan percaya
Betapa hatimu senantiasa terbuka
Sesungguhnya mereka milikmu..
Bagian paling indah yang karena malu..
Begitu lama sembunya dan berdiam diri..
Hingga kau lupa dan maskul kau kenali..
Sebagai bunyi dan gambar samar..
Mereka selalu gusar dan gemetar..
Gugup-gagu, tiap kali hendah menyentuhmu..
Tepat di selaput lembut paling peka itu..
Sekian lama ia menanti..
Berharap datang saat baik ketika kau sedang sendiri...
Membentang kalbu sebagai langit yang telah teduh..
Bagai segugus planet yang menolak luruh..
Mereka ingin kembali, turut sermerasai sedihmu..
Menyentuh yang melepuh, mengeluas yang ngilu..
Merekatkan yang retak, merawat yang tersayat..
Ringankan angkatan yang berat..
Mereka kadang berkhayal sebagai hujan pertama..
Yang dengan senang hati menjatuhkan diri..
Ketika kau kemarau mengerang dahaga..
Diantara akar dan ceruk-cerut sumur mati...
Alangkah hendak mereka melihat..
Tubuhmu yang likat bangkit mengeliat..
Bersama pucuk-pucuk daun berseri seusai mandi..
Kuncup-kuncup kembang berganti gaun warna-warni..
Sesemarak gelak dan gerak para pecinta.
Dibabak pembuka pesta bulan purnama..
Dimana nestapa terkapar tak berdaya..
Dihajar pijar harapan dan cahaya cinta..
Maka maklumlah jika kepadaku...
Mereka minta diantar ke hatimu..
Sebab, mereka percaya, keindahan bersemayam di hati yang terbuka..
(Yustinus Setyanta)
Rabu, 06 Desember 2017
MENTARI
Tanpa jemu engkau bertawaf saban hari
Menebar hangat pelancar arteri
Pemasti hayat tetap lestari
Tak pernah lelah dirimu bersendratari
Abdi menyawer cahaya ayu berseri
Ikrar dan janjimu kokoh terpatri
S'lalu setia menyapa kami sepanjang hari
Walau mendung kadang mengebiri
Engkau melebihi pramugari
Ramah memandu nan bersafari
Di belantara yang kian sarat misteri
Kendati sang malam penyebab mati suri
Engkau benda penerang pada cakrawala menerangi bumi
Engkau benda besar menguasai siang hari
Menjadi tanda menunjukan masa, tahun dan hari
Yang menemani kami-kami di bawah langit sanubari
Hingga didetik-detik elmaut meniup nafiri
(Yustinus Setyanta)
Minggu, 03 Desember 2017
BANYOLAN
Djenggot : Pakde Passward Wifinya apah?
Pakde Wiro : Udah jajan belum?
Djenggot : Udah Pakde, terus password wifinya apa?
Pakde Wiro : yah itu.
Lantas Djenggot memasukan password wifi "Ya itu" beberapakali tidak bisa?
Bertanya lagi si Djenggot
Djenggot : Pakde kok tidak bisa masuk dengan password 'ya itu'
Pakde Wiro : Passwordnya bukan ya itu, maksudnya tdi "Udah jajan belum"
Djenggot : Oh...itu. Ok Pakde. Thx
Dalam benak si Djenggot, kamfffrettt itu password apah nyindir sih.
Cerita ini hanya banyolan doank, fiktif belaka, apabila kesamaan tokoh, tempat atau daerah semua itu hanyalah kebetulan dan bukan unsur kesengajaan.
(Yustinus Setyanta)
ENGKAU
Engkau menjadi tanahku
Tempat ku tegakkan ragaku
Engkau menjadi airku
Tempat aku lenyapkan dahagaku
Engkau menjadi udaraku
Tempat aku titipkan rinduku
Engkau menjadi pantaiku
Tempat aku labuhkan ombakku
Engkau menjadi senjaku
Tempat ku merangkai mimpiku
Engkau adalah engkau
Tempat aku menjadi aku
(Yustinus Setyanta)
(Yustinus Setyanta)
Jumat, 01 Desember 2017
Langganan:
Postingan (Atom)