Minggu, 02 Oktober 2016

KAMA

Melalui gunung aku tahu cara merenung 
Lewat lembah aku diajari cara merendah 
Dan angin terus berhembus, megelus segala yang aus 
Seolah membimbing bagaimana cara mencintai dengan tulus

Agar bisa diam aku mengkaji kepada bebatuan 
Yang senantiasa sibuk menegaskan kesenyapan 
Untuk memahami nyala aku berguru pada cahaya 
Yang tak henti-henti mengintai gelap-gulita

Bagaimana cinta ini hendak aku jelaskan 
Jika langit mewartakan ketinggian 
Laut mengabarkan kedalaman 
Dan samudra menandai keluasan

Setia kali aku menghadapi puisi 
Aku ingat dirimu yang menyimpan ketabahan bumi 
Setiap kali aku ditantang untuk menggubah madah 
Aku ingat dirimu yang mengandung kesabaran tanah

Setiap kali aku ingin menghadang syair 
Aku ingat dirimu yang menampung ketenagan air 
Setiap kali aku mau menyongsong sajak 
Aku ingat dirimu yang merawat keluwesan ombak

Setiap kali aku hendak menyambut kidung 
Aku ingat dirimu yang setia memiara kicau burung 
Detak sang penyair terus berdesir 
Dari semenjak hadir hingga detak akhir






















(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar