Sekian, hati menjadi lirih
Sekian, bibir menjadi duri
Sekian, waktu menjadi perih
Sekian, mata menjadi dengki
Sekian, mata menjadi dengki
Sekian, rasa menjadi mati
Sekian, imaji menjadi ilusi
Sekian, tragedi menjadi api
Sekian, cinta menjadi buih
Sekian, cinta menjadi buih
Sekian, akibat menjadi bukti
Sekian, keadilan menjadi puisi
Sekian, bencana menjadi basi
Sekian, malam menjadi kiri
Sekian, malam menjadi kiri
Sekian, pagi menjadi lari
Sekian, kumbang menjadi tagih
Sekian, melati menjadi pemberi
Sekian, hati menjadi sepi
Sekian, sepi menjadi cemeti
(Yustinus Setyanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar