disisir angin timur
hingga aku teringat sulur
sulur melambai di rumpun belukar
Yang dikerumun sekelumit andai
di lembah pencarian tersamar
bayang diri menjura
dalam tualang risau usia
Aku hirup aroma yang memanggil tarian
Aku hirup aroma yang memanggil tarian
lingkar gerak menghisap keberadaan
yang linglung di ujung panggung
seperti berharap ada perjamuan
Di keluasan alam terbuka
di padang padang rumput menyala
sembari menambatkan langkah senja
mendekat dan menghamburkan dekap
Adalah kejumudan dalam meraba
Adalah kejumudan dalam meraba
pusaran elegi pada putaran jam
yang bergumam lirih menahan perih
waktu tersangkut jejarum tafsir
dari sepetir penglihatan yang ledak
terikut kata kata mendesak
Belum tertapakkan juga irama
karena cuaca meliburkan keberanian
untuk menerjemahkan isyarat
yang dikirimkan tangan gaib
hingga aku pun termangu kelu
dan tak tahu mesti bertanya kepada siapa
Sampai merasakan ada helai sepoi
apakah itu benar kibaran rambutmu
yang kini mulai melingkari leherku
(:Yustinus Setyanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar