Senin, 30 November 2015

NARWASTU

Apakah itu rambutmu yang berkibar 
disisir angin timur 
hingga aku teringat sulur 
sulur melambai di rumpun belukar 

Yang dikerumun sekelumit andai 
di lembah pencarian tersamar
 bayang diri menjura 
dalam tualang risau usia

Aku hirup aroma yang memanggil tarian 
lingkar gerak menghisap keberadaan
yang linglung di ujung panggung 
seperti berharap ada perjamuan 

Di keluasan alam terbuka 
di padang padang rumput menyala 
sembari menambatkan langkah senja 
mendekat dan menghamburkan dekap

Adalah kejumudan dalam meraba 
pusaran elegi pada putaran jam 
yang bergumam lirih menahan perih 
waktu tersangkut jejarum tafsir 
dari sepetir penglihatan yang ledak 
terikut kata kata mendesak 

Belum tertapakkan juga irama 
karena cuaca meliburkan keberanian
untuk menerjemahkan isyarat 
yang dikirimkan tangan gaib
hingga aku pun termangu kelu 
dan tak tahu mesti bertanya kepada siapa 

Sampai merasakan ada helai sepoi 
apakah itu benar kibaran rambutmu 
yang kini mulai melingkari leherku



(:Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar