Pendahuluan
Dalam kajian morfologi bahasa Indonesia, tentu yang kita bicarakan tidak akan lepas dari kata majemuk dan juga frase. Selain itu dalam lingustik juga mengenalkan kita pada terjadinya kata majemuk, ciri-ciri, serta bentuk perulangan pada kata majemuk.
Dalam bahasa Indonesia pembentukan kata majemuk sering disebut sebagai proses komposisi. Komposisi membentuk makna baru dari persatuan dua kata, sedangkan frase hanya memiliki satu fungsi dalam deretan kata-kata.
Produktifitas proses komposisi dalam bahasa Indonesia sering menimbulkan berbagai masalah dan pendapat karena komposisi itu memiliki jenis dan makna yang berbeda-beda. Masalah-masalah itu antara lain, masalah kata majemuk, aneksi, dan frase.
Kata majemuk didalam bahasa Indonesia memang memiliki banyak tentang konsepnya yang masih simpang siur. Para ahli tata bahasa tradisional berpendapat bahwa kata majemuk adalah sebuah kata yang memiliki makna baru yang tidak merupakan gabungan makna unsur-unsurnya.
Linguis kelompok lain, ada juga yang menyatakan sebuah komposisi adalah kata majemuk kalau identitas leksikal komposisi itu sudah berubah dari identitas leksikal unsur-unsurnya. Umpamanya, bentuk lalu lintas mempunyai unsur lalu yang berkategori verba dan unsur lintas yang juga berkategori verba. Namun, komposisi lalu lintas itu tidak berkategori verba, melainkan berkategori nomina, seperti dalam kalimat lalu lintas di Jakarta sekarang sangat padat.
Pembahasan
Pengertian Kata Majemuk
Arti kata majemuk adalah penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar baik yang bebas maupun yang terikat, sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda atau baru.
Frasa adalah satuan linguistik yang secara potensial merupakan gabungan dua kata atau lebih, yang tidak mempunyai ciri-ciri klausa Komposisi terdapat dalam banyak bahasa atau tidak melampaui batas subjek atau predikat dengan kata lain : sifatnya tidak predikatif. Misalnya, lalu lintas, rumah sakit,dan meja hijau dalam bahasa Indonesia; bluebird, greenhouse, dan blackboard dalam bahasa Inggris.
Kata majemuk berasal dari penggabungan unsur-unsur yang menjadi satu dan membentuk makna yang baru. Pada tata bahasa structural menyatakan suatu komposisi disebut sebagai kata majemuk apabila diantara unsur-unsur pembentuknya tidak dapat disisipkan apa-apa tanpa merusak komposisi tersebut.
Ciri-ciri Kata Majemuk
a. Gabungan itu membentuk satu arti yang baru.
b. Gabungan itu dalam hubungannya ke luar membentuk satu pusat, yang menarik
keterangan atas kesatuan itu, bukan atas bagian-bagiannya.
c. Biasanya terdiri dari kata-kata dasar.
d. Frekuensi pemakaiannya tinggi.
e. Terutama kata-kata majemuk yang bersifat endosentris, terbentuk menurut hukum DM (Diterangkan mendahului Menerangkan).
Bentuk Ulang Kata Majemuk
Pada dasarnya karena kata-kata majemuk membentuk suatu kesatuan maka bentuk-ulangnya harus secara penuh yaitu diulang keseluruhannya. Contoh: rumah sakit-rumah sakit, saputangan-saputangan.
Tetapi seringkali kita menjumpai hal-hal yang sebaliknya yaitu perulangan yang dilakukan bukan atas keseluruhannya melainkan hanya sebagian saja. Contoh: rumah-rumah sakit, sapu-sapu tangan.
Dalam pemakaian bahasa sehari-hari ada kecenderungan untuk mengadakan penghematan dalam pemakaian bahasa, dasar ekonomis. Dasar ekonomis ini hanya dapat digunakan bila gerak yang berlawanan itu tidak membawa perbedaan paham. Dalam hubungan ini agaknya dapat dijelaskan oleh kata ulang dwipurwa dalam bahasa Indonesia, yakni mula-mula orang mengulang seluruhnya, tetapi karena prinsip ekonomis tadi, akhirnya hanya sebagian saja dari lingga yang diulang.
Kata majemuk ialah kata yang terdiri dari dua kata sebagai unsurnya. Di damping itu, ada juga kata majemuk yang terdiri dari satu kata dan satu pokok kata sebagai unsurnya. Misalnya, daya tahan, lempar lembing, dan ada pula yang terdiri dari pokok kata semua, misalnya lomaba lari, jual beli, simpanpinjam, dan lain lain.
Para penulis tata Bahasa sangat memerhatikan aspek ortografinya memerikan ciri bahwa yang disebut kata majemuk adalah kata yang terdiri dari dua bagian tetapi ditulis serangkai seperti, matahari, hulubalang, daripada, dan peribahasa.
Para tata Bahasa struktur. Datang dengan konsep bahwa kedua unsur kata majemuk tidak bisa dipisahkan dengan unsur lain dan tidak bisa dipisahkan dengan unsur lain dan tidak bisa dibalik susunannya.Umpamanya bentuk mata sapi dalam arti telur yang digoreng tanpa dihancurkan adalah sebuah kata majemuk sebab tidak bisa dipisah misalnya menjadi matanya sapi atau mata dari sapi atau tidak bisa dibalikkan menjadi sapi mata.
Pengertian Frase
Frase didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif, atau lazim juga disebut sebagai gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Pembentuk frasa itu harus berupa morfem bebas, bukan merupakan morfem terikat. Jadi, konstruksi belum makan dan tanah tinggi adalah frasa; sedangkan konstruksi tata boga dan interlokal bukan frasa, karena boga dan inter adalah morfem terikat. Dari definisi itu juga terlihat bahwa frasa adalah konstruksi nonpredikat. Contoh frase antara lain: kamar tidur, seorang mahasiswa, rumah makan,
Frasa tidak boleh mengandung predikat karena kelompok kata yang mengandung predikat akan membentuk klausa. Bahkan dapat membentuk kalimat. Yang dimaksud dengan predikat adalah kata atau kelompok kata yang menerangkan peerbuatan/tindakan atau sifat dari subjek(pelaku).
Dalam contoh di bawah ini pada kolom kata berpredikat dengan mudah diketahui adanya unsur perbuatan atau aksi, walaupun subjeknya tidak dicantumkan. Kelompok kata yang mengandung predikat adalah klausa, sedangkan kelompok kata yang tidak mengandung predikat adalah frase.
Ciri-ciri Frase
1. Frase tidak melebihi batas fungsi
2. Frase menunjukkan identitas makna sebenarnya.
3. Tidak mempunyai predikat (nonpredikatif).
4. Proses pemaknaannya berbeda denganidiom.
Frasa memiliki dua sifat yaitu :
a. Frasa merupakan satuan gramatikyang terdiri dari dua kata atau lebih.
b. Frasa merupakan satauan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa. Maksudnya frasa itu selain terdapat dalam satu fungsi unsur klausa, yaitu S, P, O,PDL, atau KET.
Demikian sekilas "Perbedaan Kata Majemuk dengan Frase" yang saya tulis dari berbagai sumber