Seorang remaja bertanya pada guru agamanya, "Pak, kami adalah keluarga yang miskin. Ayah ku menderita sakit selama bertahun-tahun, sedangkan ibu selalu memikirkan soal hutang yang kian membelit. Rasanya dari tahun ke tahun hidup kami tidak semakin baik tetapi semakin buruk saja,"
Kepada remaja itu Pak guru menjawab dengan lembut, "Nak, berbahagialah orang yang mengalami penderitaan, sebab dia mendapat kesempatan emas untuk mendengarkan Tuhan berbicara, dan menampakkan diri dalam hidupnya.".
"Ah.....bapak bisa bekata begitu karena bapak tidak mengalaminya, tak merasakan" sergah gadis itu.
Masih dengan sabar pak guru berkata, "Semakin dalam penderitaan seseorang, maka Tuhan akan semakin nampak nyata dan suara-Nya semakin jelas. Sayang banyak yang mengalami penderitaan tetapi mereka lebih mendengarkan diri mereka sendiri. Mereka sibuk memperdengarkan rintihan keluh yang tak habis-habis sehingga tidak ada kesempatan untuk mendengar suara Tuhan,"
{Yustinus Setyanta}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar