Kenalin, nama gua tugu asmara, biasanya sih dipanggil gengen atau gendut. Udah lama gua pengen ngurusin badan gua, tapi alhasil berat badan gua, gak pernah mau turun. Asal kalian tau aja, gua orangnya gak terlalu tinggi. Tinggi gua sekitar 169 lah, tapi berat badan gua sekarang sudah 97 boos, hampir 1 kuintal, buseeettt..!!
Suatu hari gua ketemu ibu-ibu, dia bilang ke gua, “itu badan apa karung goni sih, besar banget”.
Gua sih gak marah, cuma jawab “ini kan meja pimpong bu”.
Terus ibu itu bilang, “kamu mau kurus gak..?”
“Ya iya lah lah bu, bosan tau”.
“Mudah dan murah kok, buat ngilangin lemak kamu, cuma seribu lima ratusan kok, lemak kamu bakal hilang seketika, Kamu punya duit gak..?” Dia bilang.
Terus gua bilang “ada buk, tapi gak mungkin lah cuma 1.500 bisa ngilangin lemak”
“Iya serius, sini duit kamu biar aku beliin”.
“Okee” jawabku
10 menit berselang ibu itu ngasih kantong kresek warnah hitam ke saya. Dia langsung ngasih kantong itu, dan bilang selamat mencoba, semoga berhasil, lalu dia pergi. Tanpa pikir panjang, gua langsung aja lihat isi dalam kantong tersebut. Dan ternyata isi nya SUNLIGHT “Ampuh Bersihin Lemak Seketika” hahahahaaa......
Cerpen Karangan: Yustinus Setyanta
Sabtu, 29 November 2014
GANCI
Ganci singkatan dari Gantungan Kunci. Sebuah kunci diberi gantungan bukan supaya anak kunci itu bisa digantungkan, tetapi supaya mudah ditemukan, karena tanpa diberi gantungan sekali terselip akan lebih sulit menemukan.
Iman seperti halnya anak kunci tersebut. Maka iman pun perlu diberi gantungan, setidaknya jika terselip akan lebih mudah menemukannya. Salah satu dari gantungan tersebut adalah nama baptis. Setidaknya ketika dipanggil dengan nama baptis, akan disadarkan akan iman kita.
{Yustinus Setyanta}
Iman seperti halnya anak kunci tersebut. Maka iman pun perlu diberi gantungan, setidaknya jika terselip akan lebih mudah menemukannya. Salah satu dari gantungan tersebut adalah nama baptis. Setidaknya ketika dipanggil dengan nama baptis, akan disadarkan akan iman kita.
{Yustinus Setyanta}
MBOK TRIMO
Alkisah mbok Trimo yang disebut demikian karena dia adalah istri dari Pak Trimo. Namanya sendiri sudah tidak di kenal orang lain, karena dia lebih sering dipanggil dengan nama mbok Trimo. Namun demikan, perempuan itu justru bersyukur dengan nama panggilan tersebut karena selalu menadarkan dia untuk bisa menerima apapun dengan penuh syukur. "Mbok trimo wae to........" (Di terima saja)
{Yustinus Setyanta}
{Yustinus Setyanta}
Jumat, 28 November 2014
MENJADI ANGGUR
Minuman anggur yang kita kenal, memang dibuat dari buah anggur yang difermentasikan. Meski yang bisa dibuat minuman seperti itu bukan hanya anggur, buah lainya pun bisa difermentasikan.
Hidup yang difermentasi dengan ragi iman, pun akan berubah menjadi anggur. Meng-anggur-kan hidup tentu membutuhkan keterlibatan Tuhan, sebagaimana Dia mengubah air menjadi anggur di pesta perkawinan Kana.
{Yustinus Setyanta}
Hidup yang difermentasi dengan ragi iman, pun akan berubah menjadi anggur. Meng-anggur-kan hidup tentu membutuhkan keterlibatan Tuhan, sebagaimana Dia mengubah air menjadi anggur di pesta perkawinan Kana.
{Yustinus Setyanta}
Rabu, 26 November 2014
HATI-HATI YA HATI
Hati-Hati ya Hati!!!
Iya...Hati....
Hati tak menunduk ketika bilang iya
layaknya kepala....
Namun iya belum tentu tanda setuju lho ya,
tapi bisa jadi enggan bersuara...
Atau...????????
hanya hati yang tahu
Hai Hati, apa kabarnya?
Apakah semuanya baik-baik saja?
Ataukah enkau sedang sedih, gembira?
Yakinkah bahwa semuanya
telah kau serahkan kepada
yang Maha membolak-balikkan dirimu?
Hey, hati....
Apakah smuanya telah usai?
Adakah dia msh menyisakan luka padamu?
Mampu kah kau pulih kembali?
Agar berbagai penyakit tak menghampiri dirimu..
Hai, hati..
Kamu percaya DIA kan?
Yang telah mmberi berjuta rasa dan warna padamu.
Hati-hati,
apakah kau ragu?
Yang kau rasa, tak sama dengan yang terucap?
Hai, hati....hati-hati lah!!!
jangan coba-coba berkilah!!!
Hai...Hati....hati-hati yaa...
Iya hati...
{Yustinus Setyanta}
Minggu, 23 November 2014
ANTISIPASI
Musim hujan, untuk mengantisipasi biasanya membawa payung atau jas hujan. Antisipasi dari kemungkinan menjadi basah karena kehujanan. Antisipasi itu di lakukan setelah memperhatikan kondisi cuaca. Antisipasi itu karna kita sadar bahwa sekarang adalah musim hujan, karema melihat mendung menggantung dan kemungkinan akan turun hujan. Karena memang sedang musim hujan, sekalipun cuaca cerah, panas, tetapi bisa jadi mendadak hujan. Maka dari itulah kesadaran akan musim ini lebih kuat mendorong kita untuk melakukan antisipasi.
Rahmat Tuhan, adakah musimnya? Tidak! Rahmat itu turun di segala musim, di sepanjang waktu. Maka kesadaran kita akan rahmat Tuhan ini jauh lebih kuat daripada kesadaran akan musim hujan. Namun sebetulnya tidak perlu melakukan antisipasi sebagaimana jika menghadapi musim hujan. Rahmat Tuhan hanya membutuhkan keterbukaan dan kesediaan kita untuk menerima kehadiran-Nya, setiap saat, sepanjang waktu.
{Yustinus Setyanta}
Rahmat Tuhan, adakah musimnya? Tidak! Rahmat itu turun di segala musim, di sepanjang waktu. Maka kesadaran kita akan rahmat Tuhan ini jauh lebih kuat daripada kesadaran akan musim hujan. Namun sebetulnya tidak perlu melakukan antisipasi sebagaimana jika menghadapi musim hujan. Rahmat Tuhan hanya membutuhkan keterbukaan dan kesediaan kita untuk menerima kehadiran-Nya, setiap saat, sepanjang waktu.
{Yustinus Setyanta}
::.LEMBARAN HATI.::
Lukisan indah lembaran hati
Tertulis tinta emas sebuah nama
Diantara belahan hati cinta
Bersemayan abadi di sanubari
Andai bisa kau lihat jantung ini
Betapa aku sungguh mengasihi
Kerinduan hati selalu menemani
Berdo'a untukmu menghibur hati
Embun pagi yang menyejukan
Hendaknya jangan disia-siakan
Damai hati yang tersimpan rapi
Jangan kau biarkan ia pergi
Kehidupan dunia begitu indah
Perjalanan panjang menggapai anugrah
Cinta kasih Allah sebagai keyakinan
Butiran debu menjadi intan berlian
{by:yustinus setyanta}
ARTI PENDERITAAN
Seorang remaja bertanya pada guru agamanya, "Pak, kami adalah keluarga yang miskin. Ayah ku menderita sakit selama bertahun-tahun, sedangkan ibu selalu memikirkan soal hutang yang kian membelit. Rasanya dari tahun ke tahun hidup kami tidak semakin baik tetapi semakin buruk saja,"
Kepada remaja itu Pak guru menjawab dengan lembut, "Nak, berbahagialah orang yang mengalami penderitaan, sebab dia mendapat kesempatan emas untuk mendengarkan Tuhan berbicara, dan menampakkan diri dalam hidupnya.".
"Ah.....bapak bisa bekata begitu karena bapak tidak mengalaminya, tak merasakan" sergah gadis itu.
Masih dengan sabar pak guru berkata, "Semakin dalam penderitaan seseorang, maka Tuhan akan semakin nampak nyata dan suara-Nya semakin jelas. Sayang banyak yang mengalami penderitaan tetapi mereka lebih mendengarkan diri mereka sendiri. Mereka sibuk memperdengarkan rintihan keluh yang tak habis-habis sehingga tidak ada kesempatan untuk mendengar suara Tuhan,"
{Yustinus Setyanta}
Kepada remaja itu Pak guru menjawab dengan lembut, "Nak, berbahagialah orang yang mengalami penderitaan, sebab dia mendapat kesempatan emas untuk mendengarkan Tuhan berbicara, dan menampakkan diri dalam hidupnya.".
"Ah.....bapak bisa bekata begitu karena bapak tidak mengalaminya, tak merasakan" sergah gadis itu.
Masih dengan sabar pak guru berkata, "Semakin dalam penderitaan seseorang, maka Tuhan akan semakin nampak nyata dan suara-Nya semakin jelas. Sayang banyak yang mengalami penderitaan tetapi mereka lebih mendengarkan diri mereka sendiri. Mereka sibuk memperdengarkan rintihan keluh yang tak habis-habis sehingga tidak ada kesempatan untuk mendengar suara Tuhan,"
{Yustinus Setyanta}
ARTI KEBHAGIAAN
Seekor kupu terbang dan hinggap di sekuntum bunga. Kepada kumbang yang hingga pada bunga yang ada didekatnya dia berkata, "Oh, bahagianya hidup ini. Kita tidak pernah menanam pohon kawan, tetapi kita memperoleh madu dengan mudahnya. Untung aku dilahirkan di taman yang penuh dengan bunga ini. Untuk besok aku akan menghisap madu dari bunga yang itu, dan esoknya yang sana, esoknya lagi....wah.....masih banyak sekali bunga yang bisa kuhisap madunya."
Sambil terbang mendekat, kumbang menanggapi seruan kupu-kupu, "Bersyukurlah wahai kupu bahwa engkau mengalami kebahagiaan, karena engkau mendapatkan kesempatan emas untuk berbicara dengan Tuhan. Berhentilah berbicara dengan dirimu dan keinginanmu sendiri. Marilah kita berbicara pada-Nya" "Tapi bagaimana caranya berbicara dengan Tuhan?" "Untuk itu hanya kamu sendirilah yang tahu, bukan?" jawab kumbang sambil terbang pergi meninggalkan kupu-kupu.
{Yustinus Setyanta}
Sambil terbang mendekat, kumbang menanggapi seruan kupu-kupu, "Bersyukurlah wahai kupu bahwa engkau mengalami kebahagiaan, karena engkau mendapatkan kesempatan emas untuk berbicara dengan Tuhan. Berhentilah berbicara dengan dirimu dan keinginanmu sendiri. Marilah kita berbicara pada-Nya" "Tapi bagaimana caranya berbicara dengan Tuhan?" "Untuk itu hanya kamu sendirilah yang tahu, bukan?" jawab kumbang sambil terbang pergi meninggalkan kupu-kupu.
{Yustinus Setyanta}
::.LENTERA HATI .::
Gelap gulita melintas pandangan
Hati gemuruh bagai lautan
Sesak napas tiada beraturan
Kemana langkah akan berjalan
Bayangan semu menusuk kalbu
Datang dan pergi jadikan rindu
Selalu mencoba 'tuk berlalu
Relung sanubari seakan terasa tak mampu
Hening malam tengadahkan tangan
Pemilik hati mohon ampunan
Kemana jawab akan dapatkan
Lentera hati jangan padamkan
{by:yustinus setyanta}
DIBALIK HELM
Karena polusi yang semakin parah, maka banyak pengendara sepeda motor yang melindungi dirinya dengan penutup hidung dan mulut, baik berupa masker ataupun kain. Jika orang yang sebenarnya kita kenal berpapasan dengan kita saat naik sepeda motor, bisa jadi kita tidak mengenalnya lagi. Sebab selain mengenakan helm dengan kaca tertutup, masih juga mengenakan kain penutup hidung dan mulut.
Mestinya jika kita berpapasan dengan Yesus, kita akan mengenal-Nya sebab ia tidak akan mengenakan helm tertutup. Namun jika kita menilik dalam diri kita sendiri, mata kitalah yang terpejam sehingga tetap tidak mengenal-Nya.
{Yustinus Setyanta}
Mestinya jika kita berpapasan dengan Yesus, kita akan mengenal-Nya sebab ia tidak akan mengenakan helm tertutup. Namun jika kita menilik dalam diri kita sendiri, mata kitalah yang terpejam sehingga tetap tidak mengenal-Nya.
{Yustinus Setyanta}
::.RAHASIA HATI.::
Untaikan kata tak cukup utarakan
Kiasan hati sulit dijabarkan
Detak jantung sesak tak beraturan
Butiran air mata berjatuhan
Rembulan malam cahayamu bersinar terang
Indah senyummu bertemankan bintang
Bantu diri rahasia hati ungkapkan
Hingga damai singgah dipelukan
Lembayung senja hingga berakhir embun pagi
Dari fajar hingga terbenam matahari
Derlalu tanpa bisa aku akhiri
Hanya iklas menjadi perdamaian hati
(by:Yustinus Setyanta}
MANUVER
Laut atau samudera yang sedemikian luas, namun masih ada kejadian kapal tabrakan. Begitu halnya angkasa demikian luas, tetapi masih juga ada kasus pesawat terbang tabrakan. Peristiwa-peristiwa itu terjadi karena sekalipun laut dan angkasa itu luas namun baik kapal maupun pesawat terbang mempunyai jalur tertentu dan tidak bisa sembarangan mengrunginya.
Kemungkinan lain adalah, karena terlalu besar mereka susah untuk melakukan manuver alias berbelok secara mendadak, tidak seperti ikan, burung ataupun kekelawar.
Gereja yang bagai bahtera pun mengarungi samudera kehidupan yang sangat luas, namun karena besarnya kadang gereja susah untuk berbelok mendadak atau bermanuver. Inilah agaknya yang membuat orang menganggap gereja terlalu lamban, kolot dan kuno. Setia di jalur Tuhan memang seringkali dianggap oleh dunia tidak mengikuti jaman.
{Yustinua Setyanta}
::.TIADA KATA TERLAMBAT.::
Hari-hari berganti tanpa bosan-bosannya
Waktu pun terus berputar tanpa mengenal lelah
Ku buka perjalananku dengan beberapa kata
Melangkah pasti embari mengucap syukur pada Allah
Mentari mulai bersinar di pagi hari
Menerangi bumi hingga penuh arti
Aku disini terus dan terus berlari
Menapaki perjalanan hidup ini
Kicauan burung meramaikan suasana pagi
Dihiasi pelangi yang penuh warna warni
Tidak lupa ku tanamkan niat dalam hati
Berharap langkahku selalu diberkati
Tetesan hujan terlihat membahasi permukaan bumi
Terik mentari pun tak lagi menemani
Tak ku sangka dan baru ku sadari
Hidupku kini penuh dengan arti
Hembusan angin mulai melakukan aksi
Menandakan waktu mulai mengarah tenggara
Aku disini sejenak merebahkan diri
Mencari kembali arah dan tujuan semula
Indahnya bulan mulai menerangi gelap
Ditemani taburan bintang yang kian berkilauan
Ku terbangun dan langsung ambil sikap
Berharap perjalananku diakhiri dengan senyuman
*******
(Puisi Terinspirasi Serta Memaknai dari : "Orang tidak pernah terlambat untuk mendapatkan kedamaian hati, kebebasan batin dan kegembiraan hidup, yang merupakan buah dari iman akan kasih dan penyertaan Allah bagi dirinya," (Buku berjudul "Mutu Hidup" butir 24, hal 11 Oleh Mgr. Prajasuta MSF)
{by:yustinus Setyanta}
JALAN TOL
Manusia membuat jalan tol alias jalan bebas hambatan untuk memudahkan perjalanan atau mengurani, memperlancar kemacetan. Yesus tidak membuat jalan tol, tetapi jalan salib untuk lebih mudah memahami kasih-Nya. Perbedaannya, kalau jalan tol harus membayar untuk bisa melaluinya, tetapi jalan salib geratis hanya membutuhkan kesetiaan dan keterbukaan untuk bisa sampai ke pangkuan-Nya.
{Yustinus Setyanta}
{Yustinus Setyanta}
KEBERARTIAN KECIL
{Yustinus Setyanta}
YANG TERPENDAM
Umbi yang terpendam akan tumbuh tunas di permukaan. Biji atau benih yang terpendam akan tumbuh sebagai pohon kecil di permukaan. Iman yang terpendam tak akan tumbuh menjadi tunas jika tidak disirami dengan kesadaran akan kasih Allah.
{Yustinus Setyanta}
{Yustinus Setyanta}
Rabu, 19 November 2014
CAHAYA MATAMU
Cahaya adalah sinar...
Sinar yang tercipta...
Dari Sang Pencipta...
S'lalu berkilau nan bersinar...
Cahaya matahari...
Mampu beri kesejukan, kehangatan di pagi hari...
Cahaya rembulan...
Mampu beri penerangan di malam hari...
Seiring senyummu, matamu bercahaya...
Bagaikan lentera...
Memancarkan kepesonaan...
Yang menerangi di saat kegelapan...
Matamu seakan bicara...
Mengungkapkan sesuatu makna...
Namun adakah aku salah mengarikanya...
Adakah itu sebagai ungkapan cinta...
Cahaya matamu menbuatku terpaku...
Terpaku akan tatapanmau...
Masih ku lihat di mata mu...
Senantiasa bercahaya dan berkilau...
Dengan penuh arti...
Cahaya matamu menyinari...
Namun mata yang paling indah...
Hanya "Cahaya Matamu" kasih...
{Yustinus Setyanta}
::.KU PANGGIL ENGKAU DIK.::
Sentuh sapa
bukan kau hindari...
Sentuhan makna
akan kau mengerti...
Sentuh hati
akan kau rasai...
Tak terpilih cermin
tuk memisahkan...
Beranda malam menyapa
seulas senyum menghiasi
Bersama sapa lembut manja
tersaji dalam lembar puisi
Ada haru bahagia
tak terucap namun tereja
Ketika hadirmu membawa
sejuta pesona
Cinta engkaulah
sahabatku…
Dan
Ku memanggilmu dik..
{by:yustinus setyanta)
bukan kau hindari...
Sentuhan makna
akan kau mengerti...
Sentuh hati
akan kau rasai...
Tak terpilih cermin
tuk memisahkan...
Beranda malam menyapa
seulas senyum menghiasi
Bersama sapa lembut manja
tersaji dalam lembar puisi
Ada haru bahagia
tak terucap namun tereja
Ketika hadirmu membawa
sejuta pesona
Cinta engkaulah
sahabatku…
Dan
Ku memanggilmu dik..
{by:yustinus setyanta)
MACET DI JALAN RAYA
Bermacet ria di jalan raya...
Deretan kendaraan bagai barisan upacara...
Suara klason kendaraan bersahutan...
Berburu tempat paling depan...
Barisan berderet maju perlahan...
Untuk kemudian diam, mirip di parkiran...
Mengulur memanjang keresahan...
Raungan kendaran, jerit kemacetan...
Abang angkot tersenyum yakin...
Bahwa uang setoran akan dapatkan...
Abang truk tronton sedikit agak lesu...
Target harian tidak menentu...
Abang kontainer bodimu memeuhi jalan...
Paling sabar menunggu antrian...
Yang berdasi di mobil sedan...
Jangan dengan uang recehan muluskan jalan...
Paling lincah kendaraan roda dua...
Begitu tak sabar dalam antrian...
Aku setiap hari diantara mereka...
Roda duaku merayap dengan perlahan...
Abang polisi meniup peluit...
Sembari lambaikan tangan tanda isyarat...
Dengan bijaksana mengatur lalu litas...
Mohon jangan ngantuk bila bertugas...
Abang tukang parkir berjasa pun turut serta...
Mengatur lalu lintas dengan bijaksana...
Walau kadang mereka abaikan...
Mohon sedikit diberi imbalan...
{Yustinus Setyanta}
Deretan kendaraan bagai barisan upacara...
Suara klason kendaraan bersahutan...
Berburu tempat paling depan...
Barisan berderet maju perlahan...
Untuk kemudian diam, mirip di parkiran...
Mengulur memanjang keresahan...
Raungan kendaran, jerit kemacetan...
Abang angkot tersenyum yakin...
Bahwa uang setoran akan dapatkan...
Abang truk tronton sedikit agak lesu...
Target harian tidak menentu...
Abang kontainer bodimu memeuhi jalan...
Paling sabar menunggu antrian...
Yang berdasi di mobil sedan...
Jangan dengan uang recehan muluskan jalan...
Paling lincah kendaraan roda dua...
Begitu tak sabar dalam antrian...
Aku setiap hari diantara mereka...
Roda duaku merayap dengan perlahan...
Abang polisi meniup peluit...
Sembari lambaikan tangan tanda isyarat...
Dengan bijaksana mengatur lalu litas...
Mohon jangan ngantuk bila bertugas...
Abang tukang parkir berjasa pun turut serta...
Mengatur lalu lintas dengan bijaksana...
Walau kadang mereka abaikan...
Mohon sedikit diberi imbalan...
SARAPAN PAGI
Seorang teman SMA dulu yang sekarang ada dan bekerja di NASA pagi-pagi menyapa melalui pesan singkat:
"Sudah sarapan, bos? ku jawab, "Sudah donk...."
"Pakai apa?" Tanyanya lagi.
"Ikan asin dan sambal...."
Temanku itu diam, dan ketika ku tanya mengapa dia diam? Ternyata dia sedang membayangkan makan nasi yang masih mengepul hangat dengan lauk ikan asin dan smbal. "waow begitu lezat dan nikmatnya" begitu ucap temenku sembari membayangkan. Menu sederhana itu menurutnya sangat nikmat, dan sudah berpuluh tahun dia tidak merasakannya. Kesederhanaan itu membuatnya rindu.
Kasih karunia Allah pada hal-hal yang sederhana selama ini acapkali kita lewatkan begitu saja sampai akhirnya kita terdampar di wilayah yang rumit dan pelik. Pada saat seperti itulah kita merindukan betapa nikmatnya jika hidup menjadi sederhana.
{Yustinus Setyanta}
"Sudah sarapan, bos? ku jawab, "Sudah donk...."
"Pakai apa?" Tanyanya lagi.
"Ikan asin dan sambal...."
Temanku itu diam, dan ketika ku tanya mengapa dia diam? Ternyata dia sedang membayangkan makan nasi yang masih mengepul hangat dengan lauk ikan asin dan smbal. "waow begitu lezat dan nikmatnya" begitu ucap temenku sembari membayangkan. Menu sederhana itu menurutnya sangat nikmat, dan sudah berpuluh tahun dia tidak merasakannya. Kesederhanaan itu membuatnya rindu.
Kasih karunia Allah pada hal-hal yang sederhana selama ini acapkali kita lewatkan begitu saja sampai akhirnya kita terdampar di wilayah yang rumit dan pelik. Pada saat seperti itulah kita merindukan betapa nikmatnya jika hidup menjadi sederhana.
{Yustinus Setyanta}
Selasa, 18 November 2014
THANK YOU
Terima kasih.....
Kata indah ungkapan kebahagiaan
Tanda cinta kasih telah diterima
Nilai rasa tulus sebuah kebaikan
Bagiku,bagimu dan untuk kita semua
Terima kasih...
Ucapan rasa sukur penuh makna
Jangan pernah ragu untuk mengutarakan
Suatu anugerah yang dapat menghilangkan kesombongan
Menanamkan cinta kasih untuk sesama
Terima kasih....
Jangan hanya untuk penerima
Tiada nilai pemberi tanpa penerima
Pemberi sedikit angkuh enggan ucapkan
Mari ucapkan terima kasih jalin kasih dengan ketulusan
Manusia mahluk sosial saling membutuhkan
Sebuah mata rantai saling berkaitan
Raja, Presiden, Rakyat dan alam semesta
Hanya iman dan takwa pembeda di hadapan Tuhan Yang Mahaesa
(Yustinus Setyanta)
Kata indah ungkapan kebahagiaan
Tanda cinta kasih telah diterima
Nilai rasa tulus sebuah kebaikan
Bagiku,bagimu dan untuk kita semua
Terima kasih...
Ucapan rasa sukur penuh makna
Jangan pernah ragu untuk mengutarakan
Suatu anugerah yang dapat menghilangkan kesombongan
Menanamkan cinta kasih untuk sesama
Terima kasih....
Jangan hanya untuk penerima
Tiada nilai pemberi tanpa penerima
Pemberi sedikit angkuh enggan ucapkan
Mari ucapkan terima kasih jalin kasih dengan ketulusan
Manusia mahluk sosial saling membutuhkan
Sebuah mata rantai saling berkaitan
Raja, Presiden, Rakyat dan alam semesta
Hanya iman dan takwa pembeda di hadapan Tuhan Yang Mahaesa
(Yustinus Setyanta)
Langganan:
Postingan (Atom)