Ketika hujan telah reda
Hanya gerimis masih bicara
Perangai angin melelapkan mereka yang tertidur sejak pagi
Sayang, seribu kali sayang hujan telah reda kini
Bangun dan ikuti daku
Akan kuseduh cokelat hangat untukmu
Seraya merapal harapan dalam doa doa
Kau dan aku berpangut takdir atas nama semesta
Hirup nan seruput aroma cokelat hangatmu
Kutunggu kau di permukan cangkir itu
Ah.....hangat cumbu bibirmu
Ketika hujan tiba-tiba reda
.
(Yustinus Setyanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar