Kamis, 14 Juli 2016

BERKAT dan BEBAN

Jika seseorang mendapat rumah besar, itu adalah Berkat; Tapi harus membersihkannya, itu adalah Beban. Jika seorang mempunyai bayi, itu adalah Berkat; Tapi harus bangun tengah malam, itu adalah Beban. Jika seorang mencapai gelar sarjana tinggi,(Master, Doktor) itu adalah Berkat; Tapi harus belajar dengan keras, itu adalah Beban.
Jika kita mendapat kesembuhan yang sempurna, itu adalah Berkat Tapi harus hati-hati memelihara kesehatannya, itu adalah Beban. 

Berkat dan Beban adalah suatu paket yang tidak dapat dipisahkan. Kita tidak dapat hanya meminta Berkat tanpa mendapat Beban. Jika kita memusatkan perhatian kita kepada Beban, maka kita tidak pernah merasakan Berkatnya. Tapi apabila kita memusatkan perhatian kita kepada Berkat yang akan kita terima, maka kita akan merasa ringan untuk menanggung Bebannya. Ingatlah bahwa Beban yang kita pikul tidak akan melampaui kekuatan kita. Oleh sebab itu... Bersyukurlah setiap hari, karena tiap hari adalah Berkat.






Namun:
Bukan berat beban yang membuat kita stres, tetapi juga bisa lamanya kita memikul beban tersebut.

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para mahasiswanya: "Seberapa berat menurut Anda kira segelas air ini?"

Para mahasiswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr.

"Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya," kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin Anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey.

"Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".

Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada di pundak Anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.

Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...!!
Oleh sebab itu: Jangan jadikan pekerjaan pebagai Beban.

Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.












(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar