Berdiri menjulang dibulan-bulan tertentu
Tanda usia anka bertambah satu
Seraya menyemat paradikma baru
Membiru langit memutih awan
Hamparan di tinggalkan dan di hadapan
Bagi semua yang nyata
Tak sebelah pandang mata
Dari tuts-tuts piano berdenting
Pengalun suara lirik lagu teriring
Apa lilin pun mati tertiup
Oleh mulut usia tak terkatup
Lalu apakah yang istimewa?
Di lelehan lilin dan kue
Dan orang-orang yang lalai
Dan orang-orang yang lalai
Menguburkan ingatan digelak-tawanya sendiri
(Yustinus Setyanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar