![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje849cyvEpuRdbEO8DPbGmugkjyKxZgi0zGrIcuOcIoOJjQbKY_TWzDvjjlx6tFhxNp-ZXIv4LpXhA40Mw84aR7BF3aPt51Fvr1_bZqc0m_Ty7G98d1RD7xcnOvx8qJStEi3_VkU2WAUU/s320/22221599_178246869417891_3407376549562955636_n.jpg)
(1)
Pohon-pohon hayat
Relief ayat-ayat terpahat
Embun basuh daun-dau daki
Pori-pori dahan dan ranting diri
: Bersuci
(2)
Baca gericik air kolam jiwa
Ikan-ikan berenang di kedalamannya
Melahap setumpuk hasrat yang terlipat
Pada setiap geriap waktu setemapat
Tapi
Ganggang dan lumut
Jau tersambut
: Sujud
(3)
Rasakan pengunungan dan perbukitan
Dalam dada ada dengus nafas perjalanan
Tapi, terminal-terminal dan tingkungan
Lidah juga yang dikau jajakan
: Insaf
(Yustinus Setyanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar