Selasa, 06 Desember 2016

KEJIWAAN DARI KEBIASAAN MENDENGARKAN MUSIK

Dilihat dari waktu rutinnya mendengarkan musik, karakter pribadi seseorang dapat terlihat.  Mulai dari si burung cicit hingga si pengejar mimpi.

Layanan musik digital saat ini membuat siapapun dapat mendengarkan musik kapan saja dan di mana saja. Tidak hanya perkara waktu dan tempat yang tak ada batasnya, aplikasi musik yang ada di telepon pintar pun dapat membuat penggunanya mendengarkan lagu-lagu yang dirilis pada belasan hingga puluhan tahun lalu.

Spotify, salah satu layanan musik digital yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia saat ini mengatakan, dalam kurun waktu tiga bulan pengguna di Indonesia menghabiskan waktu untuk streaming hingga 1.665 miliar menit.

Kemudahan akses streaming akhirnya membuat musik dijadikan pendamping rutinitas sehari-hari. Malah untuk sebagian orang, tidak mendengarkan musik dalam beraktivitas dapat terasa hampa.

Hal itu, dikarenakan manfaat musik yang dapat terasa secara fisik, sosial dan juga psikologis.

Musik yang tepat dan dimainkan di saat yang tepat dapat memengaruhi seseorang secara psikologis, lho. Bukan cuma perkara suasana hati, namun juga kemampuan untuk membuat pikiran lebih fokus ataupun lebih santai.




"Anggap saja musik sebagai soundtrack hidup kita. Scoring sempurna yang cocok dengan suatu adegan tentu dapat memperkuat emosi dan suasana hati sebuah film. Dalam hal ini film yang dimaksud adalah aktivitas manusia sehari-hari," katanya.

Melalui sebuah riset sederhana, ada lima kelompok orang Indonesia yang suka mendengarkan musik.

1. Burung pipit; 
Kelompok ini adalah orang-orang yang bangun sangat pagi, bahkan dini hari untuk memulai rutinitasnya. Biasanya tipe orang yang masuk dalam kelompok ini adalah yang suka menyelesaikan segala hal di pagi hari.

Peneliti juga menemukan bahwa musik dapat meningkatkan stamina dan motivasi. Artinya, mereka yang dapat disebut sebagai kelompok burung pipit atau Early Birds adalah yang mengandalkan musik untuk membangunkan mereka.

2. Lebah yang sibuk;
Orang-orang yang masuk dalam kelompok ini adalah orang yang tingkat produksinya dimulai pada jam 09.00 pagi. Mereka biasanya sangat produktif karena tuntutan pekerjaan, baik di kantor atau di sekolah.

Peneliti mengemukakan bahwa respon emosional seseorang saat mendengarkan musik yang mereka sukai memiliki hubungan yang kuat dengan bagian otak yang memproses atensi.

Musik juga mempertajam kemampuan kognitif yang dapat meningkatkan konsentrasi dan daya fokus mereka dalam melakukan pekerjaan, inilah mengapa tipe si lebah sibuk atau busy bees membutuhkan musik sebagai pendamping mereka saat bekerja.

3. Zombi di siang hari;
Kelompok zombi di siang bolong ini adalah orang-orang yang sulit kembali ke kenyataan setelah makan siang. Dengan kata lain, mereka adalah sosok yang sering terlihat melamun di depan layar komputer setelah perutnya kenyang.

Kalau sudah begitu, musik pun dibutuhkan untuk mempertajam kemampuan kognitif mereka agar dapat berkonsentrasi dan memperbaiki koordinasi gerak.

4. Penjelajah malam;
Penjelajah malam alias the Night Riders adalah orang-orang yang hanya merasa hidup ketika mereka telah menyelesaikan tugas dan pekerjaan mereka, dan siap untuk aktivitas pribadi mereka di malam hari.

Orang-orang ini lebih menyukai musik yang dapat memperkaya kualitas waktu pribadi mereka, dengan menetapkan suasana hati yang baik dan meningkatkan kesadaran mereka.

Dengan musik, mereka akan terdorong untuk menyelesaikan dan meninggalkan tempat kerja secepat mungkin; dan mungkin menavigasi dengan lebih baik melintasi kemacetan di jam-jam sibuk.

5. Pengejar mimpi;
Mereka yang masuk dalam kelompok ini adalah orang-orang yang mendengar musik setelah melewati semua aktivitas seharian dan siap berbaring di tempat tidur.

Tipe ini biasanya menghargai pentingnya tidur yang nyenyak. Karenanya, peneliti menilai, orang yang masuk kelompok ini adalah para penyuka musik bertempo lambat dan nada lembut agar dapat mengurangi stres dan kecemasan.


Nah, Anda masuk kategori mana neee...?







(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar