Minggu, 21 Oktober 2018

GUYURAN HUJAN

Guyuran hujan kembali mencium tanah
Diam-diam halaman tergenang basah
Bunyi katak mendentum lebih parau dari igau
Sebab, setiap kesunyian, rintihan lain dari bisikan bisu

Hujan kadang kejam, kala bertandang meruncing marajam
Tapi bagi alam hujan selalu setia menyiram
Meski mengalir di sungai ingatan
Menghanyutkan kenangan yang tumbuh di lereng perasaan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar