TANAMAN CABAI.
Cabai; kau begitu anggun.
Namun terasa pedas di bibir dan mata
Kau begitu anggun
Terasa manis di telinga
Meski rasamu begitu pedas
Namun juga
dirindukan
Kau bukan sebagai pemuas
Tapi bisa menambah kenikmatan masakan
Sayang nasibmu bisa malang
Ketika hargamu turun ke jurang
Namun apakah kau terus tersenyum
Tatkala hargamu tak kunjung turun
Cabai rawit; pedasmu nyelekit
Meski hargamu melejit ke langit
Kau tak tenang dikejar tagihan kredit
Cabai rawit; ucapnya sepedas namanya
Kata-katmu nyelekit dalam bicara
Masihkah untuk merasa iba
Atau hanya menjadikan pelampiasan semata.
Oh...cabai merah
Kau begitu istimewa
Orang membeli dengan harga mewah
Ketika hargamu melambung ke angkasa
Cabai hijau kau bisa memukau
Tak bikin suasana galau
Meski harga cabai naik ke bukit
Rasa pedasmu masih mengigit
Oh...cabai keriting
Meski hargamu kadang melengking
Kau tak sempat pergi ke salon untuk reboding
Apalagi pergi refresing membuang pusing
Tawa ceria menghiasi
Wajah kusam jadi berseri
Ketika biji cabai disela gigi
Merusak tawa yang berderai
Katamu; ini cara praktis bercocok tanam tuan
Kami tak punya sejengkal lahan
Kataku; semoga lekas panen raya
Agar normal kembali harga-harga
Terutama yaa...
Isi dompetnya